Diterbitkan pada: 19/06/2025
Bogor, Kemendikdasmen – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas pendidik Indonesia lewat penyelenggaraan webinar dan Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman, yang berlangsung pada 17 s.d 20 Juni 2025 di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan konservasi keanekaragaman hayati tropika yang telah menjadi prioritas lembaga dalam mendukung transformasi pendidikan sains dan lingkungan di Indonesia. Pelaksana tugas (Plt.) Direktur SEAMEO BIOTROP, Elis Rosdiawati, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan strategi untuk memperkuat transfer pengetahuan berbasis laboratorium dan konservasi kepada guru sebagai agen transformasi. “Harapan kami agar alumni pelatihan ini dapat mendorong terbentuknya sekolah berbasis lingkungan dan sains tropika,” ujar Elis. Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Kemendikdasmen, Nuril Furkan, turut menyampaikan apresiasi atas peran SEAMEO BIOTROP dalam memberikan pengetahuan kepada para guru. “Khususnya dalam penyediaan ruang belajar dan praktik teknologi biologi tropika, utamanya mengenai teknik kultur jaringan untuk para guru di Indonesia,” jelasnya. Kegiatan yang diawali dengan penyelenggaraan webinar nasional pada Selasa (17/6) diikuti oleh sekitar 300 orang peserta dari berbagai kalangan, termasuk guru, mahasiswa, akademisi, dan pelaku industri pendidikan. Dengan menghadirkan para pakar biologi tumbuhan ternama yaitu 1) perwakilan dari Universitas Padjadjaran, Amien Suseno; 2) perwakilan dari Universitas Hasanuddin, Siti Halimah Larekeng; 3) perwakilan dari IPB University, Bambang Sapto Purwoko; dan 4) Manajer Human Centre & Innovation Department, SEAMEO BIOTROP, Dewi Suryani. Deputi Direktur Bidang Program SEAMEO BIOTROP, Doni Yusri selaku moderator mengatakan bahwa Biologi tropika adalah jembatan antara sains dan konservasi, dan guru sebagai kunci dalam mentransformasikan pengetahuan ini kepada generasi muda. Pelatihan luring juga dilaksanakan untuk memberikan pengalaman praktik langsung kepada 30 guru terpilih dari 27 sekolah di Laboratorium SEAMEO BIOTROP. Materi pelatihan yang disampaikan mencakup pembuatan media tanam, sterilisasi eksplan tanaman kehutanan dan hortikultura, subkultur, dan aklimatisasi tanaman. Setiap peserta diwajibkan untuk menyusun aksi nyata sebagai bagian dari strategi keberlanjutan pelatihan, yakni rencana terhadap tindak lanjut yang akan diimplementasikan pada sekolah masing-masing. Aksi nyata tersebut juga menjadi alat ukur ketercapaian pelatihan, serta menjadi bahan acuan untuk SEAMEO BIOTROP memantau dampak kegiatan di tingkat satuan pendidikan. Adapun komponen aksi nyata mencakup integrasi materi kultur jaringan dalam pembelajaran biologi atau pertanian, rencana praktikum atau proyek sains siswa berbasis kultur jaringan, pengembangan mini laboratorium sekolah (jika memungkinkan), serta kolaborasi sekolah dengan institusi lain dalam pemanfaatan hasil pelatihan. Lebih lanjut, dalam sesinya, Dewi Suryani membahas strategi modern dalam penerapan kultur jaringan untuk mendukung pertanian berkelanjutan serta aplikasinya di sekolah dan teaching factory BIOTROP. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membentuk jejaring guru pelopor biologi tropika yang mampu mengembangkan inovasi pembelajaran dan mendorong lahirnya sekolah berbasis konservasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir komunitas pendidik yang mampu membawa ilmu biologi dan semangat konservasi menjadi bagian dari budaya belajar di sekolah. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan berbasis aksi nyata, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kapasitas guru dan membangun pendidikan Indonesia yang lebih adaptif, kontekstual, dan berkelanjutan. Pelatihan ini juga difasilitasi oleh tim instruktur internal SEAMEO BIOTROP yaitu Lillys Betty Yuliawati, Rosadi Kertawijaya, Agus Suryani, Dwi Cahyono, dan Muhammad Yusuf. Dengan dukungan fasilitas teaching factory, pelatihan dikemas secara interaktif melalui kombinasi teori, praktik laboratorium, diskusi kelompok, dan evaluasi hasil belajar. (Penulis: Tim SEAMEO BIOTROP/Editor: Andrew Fangidae, Ririn) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Laman: kemendikdasmen.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Penulis: Ririn Ramandani
Editor: Denty Anugrahmawaty