Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Belajar dari Prancis, Kemendikdasmen Dorong Penguatan Numerasi Sejak Dini di PAUD

Diterbitkan pada: 20/06/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, Kemendikdasmen - Upaya mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua serta meningkatkan kompetensi guru PAUD, Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD dan PNF), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), bekerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta melalui Institut Francais Indonesie menyelenggarakan kegiatan Seminar yang bertajuk Belajar Numerasi PAUD dari Praktik Baik Negara Prancis.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 guru PAUD dari tiga organisasi, yakni Himpaudi, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), dan Aisyiyah, yang berfokus pada pembelajaran numerasi dan tata kelola kelas Anak Usia Dini.

Dalam kesempatan ini, Direktur Guru PAUD dan PNF, Suparto, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi ajang penting untuk saling belajar dari praktik baik negara maju, khususnya Prancis, yang telah memberikan pendidikan gratis bagi anak usia 3 hingga 16 tahun. “Indonesia berkepentingan untuk memperkuat pendidikan anak usia dini, apalagi pemerintah telah mencanangkan kebijakan 13 tahun wajib belajar. Maka penguatan PAUD bukan hanya pada kelembagaan, tapi juga pada kapasitas guru,” jelas Suparto, pada Jumat (20/6).

Menurutnya, praktik baik dari Prancis memberikan banyak pelajaran tentang tata kelola kelas, metode pembelajaran yang partisipatif, serta pendekatan numerasi kontekstual. “Dari numerasi perlu dikenalkan sejak dini, untuk membantu membentuk logika anak. Sehingga anak yang telah terbiasa dengan numerasi akan lebih siap memahami ruang di sekitarnya serta mengaitkan angka dengan kehidupan nyata,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pembiasaan numerasi yang dikenalkan melalui aktivitas sederhana seperti mengenalkan tinggi badan, memahami waktu, menggunakan ukuran pakaian, hingga memasak bersama orang tua. “Numerasi bukan sekedar calistung. Ini tentang bagaimana anak melihat angka sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Menanggapi tantangan implementasi Wajib Belajar 13 Tahun, Suprapto menegaskan bahwa PAUD harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dasar. “PAUD dijadikan sebagai fondasi agar anak usia lima hingga enam tahun harus disiapkan secara psikologis dan sosial agar memiliki kesiapan memasuki jenjang SD. Oleh karena itu, pemerintah mendorong kesadaran masyarakat bahwa PAUD adalah pendidikan formal yang esensial,” katanya.

Tak hanya itu, dalam seminar tersebut memberikan peluang untuk bertukar pengalaman antar pendidik dan refleksi, khususnya mengenai adaptasi praktik luar negeri ke dalam konteks sosial budaya Indonesia. “Guru-guru yang hadir adalah guru berpengalaman. Mereka bisa mengadopsi praktik-praktik baik dari Prancis dan menyesuaikannya dengan lingkungan sekolah masing-masing. Inspirasi seperti penataan ruang kelas agar mobilitas anak lebih bebas juga sangat bermanfaat,” tambahnya.

Suparto menekankan bahwa penguatan guru menjadi kunci keberhasilan pembelajaran di PAUD. “Guru adalah garda depan. Maka penguatan kompetensi guru tidak bisa dilepaskan dari upaya menciptakan pembelajaran yang berkualitas sejak dini,” tutupnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kekayaan sistem PAUD Indonesia yang mencakup layanan formal seperti Taman Kanak-kanak dan layanan non-formal seperti Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak, dan PKBM. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki ruang besar untuk terlibat aktif dalam mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.

Melalui seminar seperti ini, diharapkan akan tumbuh semangat baru di kalangan guru PAUD untuk mengembangkan pembelajaran numerasi yang menyenangkan, relevan, dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia. ***(Penulis: Rayhan/Editor: Ririn)

 

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 

Laman: kemdikdasmen.go.id

X: x.com/Kemdikdasmen

Instagram: instagram.com/kemendikdasmen

Facebook: facebook.com/kemendikdasmen

YouTube: KEMDIKDASMEN

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id

Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers

 

#PendidikanBermutuuntukSemua

#KemendikdasmenRamah

Penulis: Rayhan Parady

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait