Diterbitkan pada: 02/07/2025
Jakarta, Kemendikdasmen – Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah (APS) SMK Berdaya Lewat Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) telah resmi diluncurkan. Program ini menandai kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra industri, dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) sebagai lembaga penyelenggara. Langkah strategis dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini pun disambut baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, yang turut mengikuti peluncuran tersebut mengungkapkan partisipasinya dalam menyukseskan pelaksanaan program PKK dan PKW. “Sebagai kepanjangan tangan dari pusat, tentu kami akan berperan aktif dalam menjalankan pelaksanaan gerakan ini. Sebagaimana yang kita tahu, anak putus sekolah pun masih tanggung jawab kita bersama, mereka berhak mendapatkan kesempatan untuk berdaya kembali,” terang Purwanto pada saat Peluncuran Gerakan 1.000 APS SMK Berdaya Lewat Program PKK dan PKW di Jakarta pada Senin (30/6). Dengan sumber daya yang besar di daerah Jawa Barat, Purwanto pun berpesan agar program PKK dan PKW di setiap lembaga harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. Terdapat 24 peserta APS yang mengikuti pelatihan di LKP berbagai kota di Jawa Barat, mulai dari Sukabumi, Subang, Bandung, dan Bandung Barat. Purwanto menerangkan lebih lanjut, “Selaras dengan pesan Pak Menteri, keterampilan anak-anak perlu dilatih dengan sumber daya alam yang ada di daerah setempat. Dengan begitu mereka akan mampu memanfaatkan peluang ini.” Dalam pelaksanaan program, Pemda berperan dalam mengakomodasi jumlah anak putus sekolah. Setelah itu, Pemda pun membantu dalam pelaksanaan pelatihan sampai dengan evaluasi program di berbagai LKP. Menurut Purwanto, program PKK dan PKW untuk APS pun menjadi gerbang baru bagi anak-anak yang tidak memiliki kesempatan menamatkan pendidikan formal. Melalui program PKK, para APS akan disalurkan untuk magang dan bekerja di perusahaan mitra yang telah bekerja sama dengan lembaga. Sementara untuk program PKW, lulusan program ini akan didampingi dalam merintis usaha sehingga mampu mengembangkan usaha berkelanjutan, termasuk juga mendapatkan modal dalam bentuk dukungan dana dan peralatan usaha. “Kesempatan sudah terbuka lebar, sekarang saatnya para peserta tekun dan memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. LKP penyelenggara pun harus berusaha semaksimal mungkin terkait pelaksanaan dan penyaluran kerja lulusan,” pesan Purwanto. Salah satu peserta yang sangat terbantu dengan adanya program ini adalah Ilham. Pemuda 18 tahun tersebut terpaksa putus sekolah karena terkendala ekonomi. Ia harus mengubur mimpinya di bidang teknologi jaringan saat masih SMK dan kembali berusaha berdaya di bidang tata busana melalui kursus. “Saya tahu ada program ini dari teman saya dan tertarik untuk ikut PKK di LKP Intan, Sukabumi, karena selain mendapatkan keterampilan, nantinya pun akan disalurkan kerja,” terang Ilham. Bagi Ilham, hal ini menjadi harapan baru. Meskipun belum pernah menyentuh mesin jahit sama sekali, ia berani dan bersemangat untuk menyelesaikan program sampai dengan selesai. (Ditjen Vokasi PKLPK / Editor: Stephanie, Denty)
Penulis: Stephanie Westiana
Editor: Denty Anugrahmawaty