Diterbitkan pada: 28/07/2025
Kudus, Kemendikdasmen — Upaya memperkuat literasi digital sejak usia dini semakin mendapat perhatian luas. Lebih dari 250 siswa jenjang pendidikan dasar di Kabupaten Kudus mengikuti kegiatan Festival dan Lomba Berpikir Komputasional, Minggu, (27/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung memperkuat penerapan berpikir komputasional sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan zaman di era digital. Mewakili Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media, Ma’ruf El Rumi, menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari implementasi Peraturan Mendikdasmen No. 13 Tahun 2025, yaitu menambahkan mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) sebagai mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran ini dapat disediakan oleh Satuan Pendidikan sesuai sumber daya yang dimiliki dan dapat dipilih oleh siswa sesuai minatnya. Mulai di jenjang SD kelas 5 dan 6, SMP kelas 7, 8, dan 9, serta SMA/SMK, yaitu kelas 10, 11, dan 12. "Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) merupakan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, hal ini selaras dengan Asta Cita keempat, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan”, disampaikan Ma’ruf ketika memberikan sambutannya. Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan mendukung kegiatan ini, sebagai bukti nyata bahwa pendidikan yang bermutu untuk semua dapat terwujud melalui kolaborasi dan partisipasi semesta dari seluruh pemangku kepentingan. Kegiatan Festival dan Lomba ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk memperluas akses pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (AI) di jenjang pendidikan dasar. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa, sebagai langkah konkret membekali anak-anak Indonesia dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi teknologi sejak dini. Sebelumnya, Bupati Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris, mengatakan berpikir komputasional membawa anak-anak semakin hebat, semakin berprestasi. Sam’ani berharap, meskipun anak-anak gemar bermain, tetapi mengikuti juga perkembangan zaman yaitu IT. “Tujuan kita bagaimana anak-anak bisa menguasai IT, bisa meguasai komputasional maupun AI, menjadi persaingan dengan negara-negara yang lain”, ucap Sam’ani. Praktisi pendidikan, Felicia Hanitio, menyampaikan kegiatan Festival dan Lomba Berpikir Komputasional ini merupakan inisiatif yang digagas untuk mendukung program strategis dari Kemendikdasmen, yaitu pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial. Menurutnya, berpikir Komputasional atau Computational Thinking merupakan keterampilan dasar yang bisa dikuatkan melalui kegiatan sehari-hari dan mempersiapkan anak-anak untuk bisa menghadapi dunia yang semakin cepat berubah dengan cara berpikir yang logis, sistematis, dan efisien. “Kami bersyukur kalau bisa sekarang mendukung program strategis dari kementerian, untuk koding dan kecerdasan artifisial”, ucap Felicia. Sejak tahun 2024, Kemendikdasmen melalui Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak eksternal untuk menyusun dan mengimplementasikan materi pelatihan Berpikir Komputasional bagi guru PAUD di berbagai daerah Indonesia. Sampai saat ini sudah tercatat sebanyak 155 guru yang telah mengikuti lokakarya Berpikir Komputasional di Kabupaten Kudus. Program Berpikir Komputasional yang diterapkan di Kudus ini sejalan dengan langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mendorong Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial. (Anandes L)
Penulis: Pengelola Web Kemendikdasmen
Editor: Editor_BKHM