Diterbitkan pada: 21/08/2025
Sabah, Kemendikdasmen – Anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Sabah menghadiri sosialisasi tentang Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang diselenggarakan di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) pada hari Rabu, 13 Agustus 2025. Sosialisasi tersebut berisikan penyampaian materi Beasiswa Adik yang merupakan bantuan pemerintah untuk memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan dan keterjangkauan akses pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi serta beasiswa KIP-K yang merupakan bantuan biaya pendidikan, ditujukan bagi mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Sosialisasi selain dilakukan di SIKK juga menyasar peserta didik yang belajar di beberapa Community Learning Center (CLC) yang ada di Sabah, Malaysia Timur. Tim sosialisasi terdiri dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi [LLDIKTI] Wilayah III Jakarta, Henri Togar Hasiholan Tambunan, dan Ketua Tim Kerja ADik dan KIP-K, Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) Muni Ika. Kunjungan diawali pertemuan dengan beberapa Diplomat Indonesia di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Didampingi oleh Kepala SIKK, Sahyuddin, delegasii diterima oleh Acting Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Emmanuel T. Ginting, Kepala Kanselerai, Irhamna Fithriya, dan Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya, Machdaniar Nisfah. Dalam sambutannya, Emmanuel T. Ginting menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang terus menunjukkan komitmennya secara berkelanjutan membantu anak-anak PMI di Sabah untuk melanjutkan pendidikan, khususnya melalui program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Repatriasi. Menurutnya, keberadaan SIKK dan CLC sangat membantu anak-anak PMI dalam memperoleh layanan pendidikan. “Sebagai salah satu Perwakilan RI yang ada di Malaysia, kami akan terus memberikan layanan yang maksimal dalam rangka terus mendukung program Pemerintah RI untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan bagi anak-anak PMI yang ada di Sabah,” tegasnya. Selanjutnya, Kepala SIKK menyampaikan bahwa pada Tahun Ajaran (TA) 2024/2025, jumlah lulusan SMA/SMK SIKK yang melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi di Indonesia (negeri atau swasta) meningkat dibanding tahun sebelumnya. Menurut Sahyuddin, pencapaian tersebut tidak lepas dari peran penting dari berbagai pihak baik di Indonesia maupun Malaysia. “Antara lain Kemendikdasmen, melalui dukungan anggaran untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan lulusan di SILN, tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SIKK. Kemendiktisaintek melalui PPAPT sebagai pengelola dan pemberi beasiswa ADik dan KIP-K. Pihak Perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau,” urainya. Selain itu, Sahyuddin juga menerangkan peran Pihak Pemerintah Negeri Sabah, terutama Jabatan Pendidikan Negeri Sabah (JPNS) yang memberi dukungan untuk Permit SIKK dan Permit guru-gurunya, serta Jabatan Imigrasi Sabah (JIM) yang sudah memberi kelulusan untuk visa guru dan dokumen perjalanan peserta didik. Setibanya di SIKK, Tim Sosialisasi disambut oleh sekitar 300-an orang yang sebagian besar pelajar SMA-SMK (Kelas X-IIX). Ada juga guru-guru dan beberapa Alumni SMA-SMK SIKK yang kebetulan juga menjadi penerima Beasiswa Adik dan KIP-K diantaranya yaitu Lidya (Undiksha D4 Bahasa Inggris), Wirdawati (UPI S1 Pendidikan Biologi), Ahmad Nur Hadi (UI S1 Ekonomi), Yeri Wuwuk (UI S1 Teknik Mesin), dan Natasha (IPB D4 Manajemen Industri). Sosialisasi diawali dengan berbagi pengalaman dari alumni yang disampaikan oleh Natasha. Natasha menjelaskan bahwa untuk berhasil di terima di program beasiswa ADik dan KIP-K diperlukan beberapa langkah, seperti dalam memilih program studi membutuhkan pertimbangan yang matang. “Selain berdasarkan nilai raport, keaktifan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan merupakan hal yang sangat penting, karena hal ini dapat mengasah kemampuan sekaligus menambah pengalaman,” ucapnya. Selanjutnya, Natasha juga menambahkan agar memilih jurusan yang benar-benar disukai, diminati, dan disenangi agar proses belajar terasa menyenangkan, lakukan riset mengenai prospek kerja dari jurusan yang dipilih, sehingga setelah lulus, sudah memiliki gambaran karier yang jelas. “Faktor lainnya berkonsultasi dengan guru atau pihak yang berpengalaman untuk mendapatkan masukan berharga. Tidak kalah penting, persiapkan mental agar siap menghadapi tantangan selama kuliah, perbanyak literasi dengan membaca berbagai referensi terkait jurusan dan dunia kerja dan terakhir, jangan lupa untuk memperbanyak doa dan ibadah agar segala usaha mendapatkan kemudahan dan keberkahan,” tutur Natasha. Setelah kegiatan berbagai dengan alumni, dalam penyampaiannya, Henri menjelaskan bahwa Program ADik dan KIP-K merupakan bagian dari Program Astacita Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya untuk meningkatkan dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. “Jika murid memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, maka diharapkan setelah lulus nantinya akan mendapatkan pekerjaan, yang bersangutan dapat memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga dan membantu orang tua. Pemerintah, berkomitmen bahwa negara hadir dalam memberikan fasilitas bantuan beasiswa kepada adik-adik sekalian dari luar negeri ini, khususnya bagi anak-anak PMI,” ujarnya. Sementara pada sesi kedua, Muni lebih jauh menerangkan bahwa Beasiswa Adik memiliki beberapa sasaran, antara lain ADik Papua, 3T, disabilitas, dan repatriasi atau anak PMI. Mereka adalah anak-anak yang bersekolah di SILN, termasuk di SIKK. “Hari ini kami hadir untuk memberikan semangat kepada adik-adik dan menyampaikan bahwa adik-adik jangan pernah putus semangat untuk terus belajar ke jenjang lebih tinggi,” tegas Muni. Selain SIKK, Tim Sosialisasi juga melakukan kunjungan ke CLC Hanim, CLC SD Cempaka dan CLC SMPT Kundasang. Dalam sambutan di depan ratusan siswa ketiga CLC tersebut, Henri menyampaikan bahwa anak-anak harus menyelesaikan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi, karena pemerintah hadir memberikan beasiswa ADik dan KIP-K. “Kedua jenis beasiswa ini menjamin keberlangsungan pendidikan bagi penerima, serta memastikan kelancaran studi bagi mahasiswa yang berasal dari wilayah terdampak keadaan darurat,” kata Henri. Tak ketinggalan, Muni juga terus memotivasi anak-anak: “Jangan pernah berpikir untuk berhenti sekolah. Gantungkan cita-cita setinggi langit, dan lanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Adik-adik harus berpikir, ‘Saya harus menjadi seorang sarjana.’” Pada kesempatan yang sama, salah seorang Guru Bina CLC SMP Kundasang, Selfina Soraya, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan sosialisasi ini. “Program ini sangat membantu memberikan pemahaman kepada anak-anak PMI untuk tidak berhenti sekolah pada jenjang SD-SMP saja, namun dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” pungkas Selfina. Kegiatan di CLC SMP Kundasang juga dihadiri oleh Minggu Seba Thomas. Alumni SMP CLC Kundasang ini kini kuliah S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta, dengan Beasiswa KIP-K. Kepada adik-adiknya, dia berpesan agar semua terus belajar dan berjuang meraih cita-cita. Kehadiran Minggu dan para alumni lain menjadi bukti nyata bahwa Beasiswa ADik dan KIP-K telah berjalan sesuai sasaran. Yakni memberi kesempatan pendidikan tinggi bagi anak PMI. Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak anak PMI yang termotivasi melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, memanfaatkan berbagai program beasiswa yang telah disediakan pemerintah, dan kembali mengabdi untuk kemajuan bangsa.
Sumber: Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu
Penulis: Andrew
Editor: Denty Anugrahmawaty