Diterbitkan pada: 09/09/2025
Canberra, Kemendikdasmen - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra memfasilitasi 36 personel yang tergabung dalam Muhibah Angklung untuk tampil dalam beberapa kegiatan di Canberra. Tim yang telah memulai perjalanannya sejak 20 Agustus 2025 di Brisbane, Australia ini telah tampil di beberapa kota yaitu Sydney, Melbourne, Canberra, dan kembali ke Tanah Air pada tanggal 8 September 2025. Selama di Canberra, Tim Muhibah Angklung mengisi acara Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan oleh KBRI, pada tanggal 2 September 2025. Keesokan harinya, Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) mengorganisasi penampilan Muhibah Angklung di Melrose High School. Sekolah publik di Canberra yang memiliki program bahasa Indonesia dari kelas 7 sampai kelas 10. Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, menyampaikan bahwa adanya penampilan Muhibah Angklung ini menggambarkan dua elemen penting, yaitu para pemuda yang mewakili masa depan, dan musik, sebagai bahasa universal yang menghubungkan Indonesia dan Australia. Angklung sebagai warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO, perlu dikenalkan secara luas. “Filosofi dari Angklung ini sebenarnya simple, tapi sangat kuat, yaitu tidak ada seorang pun yang bisa menciptakan melodi yang berdiri sendiri. Untuk membuat musik, semua orang harus saling mendengarkan, berkoordinasi, dan bekerja sebagai satu kesatuan,” ujarnya saat memberi sambutan pembukaan penampilan Muhibah Angklung di Melrose High School, pada Rabu, 3 September 2025. Hal tersebut, kata Dubes Siswo, sama seperti hubungan Indonesia dan Australia yang sudah terjalin selama ini. Sebagai dua negara bertetangga, sangat penting bagi kaum muda di kedua negara untuk dapat saling mengerti dan memahami bahasa masing-masing. Karena dampaknya tidak hanya terjadinya pertukaran informasi saja, tapi juga pertukaran budaya. Hadir dalam kesempatan yang sama, mantan Gubernur Jenderal Australia, Jenderal David Hurley, sebagai tamu kehormatan yang juga memberi motivasi kepada siswa Melrose untuk terus belajar Bahasa Indonesia. “Indonesia adalah negara besar, tetangga terdekat kita. Hubungan kita bisa terjalin sangat kuat, asal kita tahu bahasanya. Orang Indonesia bisa berbahasa kita (Inggris), tapi kita tidak. Itulah pentingnya untuk kita belajar Bahasa Indonesia,” ujarnya. Ia juga menyebut bahwa tim Muhibah Angklung berhasil memainkan lagu-lagu berbahasa Inggris dengan sangat baik. “Itu luar biasa, dan tugas kalian hari ini adalah berkenalan dengan mereka dan teruslah saling berkomunikasi sampai nanti,” katanya. Penampilan Muhibah Angklung di Melrose High School disaksikan oleh 225 siswa yang berasal dari lima sekolah di Canberra, yaitu Melrose High School, Trinity Christian School, Lyneham High School, Harrison School, dan Lake Gininderra School. Guru Bahasa Indonesia di Melrose High School, Rebecca Battaglini, menyampaikan bahwa para siswa telah menanti kegiatan ini sejak saat diumumkan satu bulan yang lalu. “Dan hari ini mereka menikmati musik dari Angklung, baik lagu-lagu Indonesia maupun lagu berbahasa Inggris, dan tarian yang disuguhkan oleh Tim Muhibah Angklung,” katanya bersemangat. Mei Turnip, guru Bahasa Indonesia di Trinity Christian School, mengapresiasi upaya KBRI dalam memfasilitasi Tim Muhibah Angklung untuk tampil di sekolah. Ia berharap penampilan seperti ini bisa terus dihadirkan di Australia di tengah menurunnya minat bahasa Indonesia di negara ini. “Ini keren sekali, saya dan anak-anak sangat menikmati dan terhibur. Semoga dengan melihat penampilan ini, kecintaan anak-anak didik saya semakin meningkat terhadap Indonesia,” tuturnya. Tim Muhibah Angklung membawakan lima lagu saat tampil di Melrose High School, yaitu Jali-jali, Mamma Mia, Pompeii, The Avengers (theme), Libiamo, dan ditutup dengan Ale ale ale (theme song piala dunia), serta dua lagu untuk workshop yaitu Waltzing Mathilda dan Can’t Help Falling in Love. Sepanjang kegiatan di Australia, Tim Muhibah Angklung menampilkan musik Angklung yang dipadukan dengan tarian tradisional, dan juga musik yang dikenal secara internasional. Ketua rombongan Muhibah Angklung, Maulana, mengatakan bahwa pemain angklung yang tergabung dalam Muhibah Angklung ini merupakan anak muda yang mencintai dan punya keinginan besar untuk melestarikan angklung. “Muhibah Angklung sudah tampil di berbagai tempat di dunia, Eropa tahun 2016 dan 2018, Amerika 2022, dan sebelum ke Canberra, kami ke Mediterania dan Timur Tengah,” katanya. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Yuli Rahmawati, mengatakan, kantor Atdikbud terus berupaya untuk meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Indonesia. “Penampilan seperti ini adalah salah satu media yang kita gunakan,” katanya. Penampilan Muhibah Angklung di Canberra ditutup usai menyuguhkan deretan lagu-lagu fenomenal di hadapan masyarakat Indonesia di Balai Kartini, KBRI Canberra. Penampilan terakhir mereka ini disambut hangat dan meriah, dan memberikan Kesan mendalam bagi Masyarakat Indonesia di Canberra. “Tadi kita semua melihat bagaimana respons dari masyarakat yang luar biasa, semoga ini juga menumbuhkan semangat baru bagi pembelajaran tentang Indonesia di Australia, khususnya di Canberra,” tutupnya.*** (Penulis: Aline R.,Tim KBRI Canberra/Editor: Denty A BKHM) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Laman: kemendikdasmen.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Penulis: Kontributor BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty