Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Sebanyak 97,8% Sekolah Terapkan SAIH, Puspeka Dorong Budaya Sehat dan Berkarakter di Sekolah

Diterbitkan pada: 16/10/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, 16 Oktober 2025 – Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, terus menguatkan budaya sehat, inklusif, dan berkarakter di lingkungan sekolah melalui Webinar Solusi Seri Pertemuan Pagi Ceria bertajuk “Praktik Baik dan Penjelasan Gerakan serta Manfaat Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH).”

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, menekankan bahwa Pertemuan Pagi Ceria merupakan bagian dari implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang mendorong sekolah untuk mengawali setiap hari pembelajaran dengan kegiatan senam, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Tiga kegiatan tersebut menjadi bentuk pembiasaan positif untuk menumbuhkan karakter disiplin, kebersamaan, serta semangat cinta tanah air.

“Pertemuan pagi ceria bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya membangun budaya positif di sekolah yang menumbuhkan semangat kebersamaan, energi positif, dan nilai-nilai kebajikan bagi anak-anak bangsa,” ujar Rusprita.

Data Kemendikdasmen menunjukkan bahwa sekolah yang rutin melaksanakan pertemuan pagi ceria memiliki tingkat keterlambatan murid 17,4% lebih rendah dibandingkan sekolah yang belum melaksanakannya. Selain itu, Senam Anak Indonesia Hebat telah menjangkau 97,8% sekolah di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 8 juta peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan senam serentak yang berhasil mencetak rekor MURI pada peringatan Hari Anak Nasional 2025.

Senam ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga meningkatkan semangat dan fokus belajar siswa. Sebanyak 86,6% peserta didik merasa lebih segar, dan 87,5% mengaku lebih bersemangat setelah mengikuti senam ini.

Pencipta Gerakan SAIH, Abdullah, menjelaskan bahwa gerakan senam ini dirancang untuk melatih daya tahan, kelincahan (agility), kekuatan (strength), dan kelenturan (flexibility) peserta didik. “Gerakan standar SAIH sebenarnya sudah mencakup latihan kebugaran secara utuh. Namun, guru dapat memodifikasi gerakan sesuai kebutuhan peserta didik tanpa meninggalkan prinsip dasarnya. Kuncinya adalah teknik yang benar dan latihan yang konsisten,” jelasnya.

Lebih dari sekadar manfaat fisik, Abdullah menegaskan bahwa aktivitas fisik terukur seperti SAIH juga berdampak pada kesehatan mental anak. Gerakan ini merangsang produksi endorfin alami yang membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, serta memperkuat rasa percaya diri peserta didik.

Salah satu praktik baik penerapan SAIH ditunjukkan oleh SLB Negeri 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Guru SLB, Nickita Kiki Praditya, berbagi pengalaman dalam mengadaptasi SAIH untuk peserta didik disabilitas penglihatan melalui inovasi gerakan, penyesuaian tempo musik, serta penggunaan clue dan karpet penanda. “Awalnya peserta didik netra kesulitan mengikuti gerakan karena hanya mengandalkan pendengaran. Kami memodifikasi tempo, membuat petunjuk gerakan, dan menempatkan speaker di posisi strategis. Setelah satu bulan latihan, anak-anak mampu mengikuti gerakan dengan percaya diri,” ujarnya.

Inovasi tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai karakter seperti kerja sama, tanggung jawab, disiplin, dan kreativitas. Peserta didik bahkan turut berperan dalam mengaransemen musik pengiring senam dengan berbagai genre seperti campursari, koplo, dan keroncong. Kegiatan senam rutin tiga kali seminggu ini menjadi momentum membangun semangat belajar sejak pagi. “Dengan SAIH, anak-anak datang ke sekolah lebih pagi dan bersemangat. Mereka belajar memimpin, bekerja sama, serta mengenal keberagaman budaya Indonesia lewat lagu daerah yang dinyanyikan setiap kegiatan,” tambah Nickita.

Selain sesi diskusi, webinar ini juga menghadirkan pengumuman dua sayembara karakter, yaitu “Bakti dalam Warna dan Kata” untuk peserta didik, dan “Cerita Praktik Baik” bagi guru, kepala sekolah, serta pemerintah daerah. Kedua kegiatan tersebut menjadi wadah bagi insan pendidikan untuk mengekspresikan nilai karakter dan kreativitas melalui karya gambar, tulisan, serta berbagi pengalaman inspiratif dalam penguatan karakter di satuan pendidikan.

“Setiap pagi harus dimulai dengan senyum, gerak, dan semangat Anak Indonesia Hebat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Rusprita menutup sambutannya. (Penulis: Avina, Nabila/Editor: Denty A.)

 

Biro Komunikasi dan Hubungan MasyarakatSekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 

Laman: kemendikdasmen.go.id

X: x.com/Kemdikdasmen

Instagram: instagram.com/kemendikdasmen

Facebook: facebook.com/kemendikdasmen

YouTube: KEMDIKDASMEN

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id

Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

 

#PendidikanBermutuuntukSemua

#KemendikdasmenRamah

Penulis: Denty Anugrahmawaty

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait