Pekanbaru, 25 Juli 2025 – Dalam rangka menumbuhkan budaya literasi sejak dini, SDN 36 Pekanbaru mengembangkan inovasi kreatif bertajuk Gerakan Literasi 3S (Seratus, Seribu, Sejuta) yang didukung dengan program rutin mingguan Selasih (Serempak Selasa Berliterasi). Program tersebut hadir dari semangat Kepala Sekolah SDN 36 Pekanbaru, Dewi Sasmita, terhadap rendahnya minat baca murid dan kondisi buku-buku di perpustakaan yang jarang tersentuh.

“Kami melihat banyak buku hanya menjadi penghuni rak yang berdebu. Dari situlah ide ini muncul, bagaimana caranya agar buku kembali menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari murid, yang juga dibantu oleh guru-guru dan tenaga perpustakaan,” ujar Dewi dalam keterangannya pada Kamis, (24/7).

Dewi juga mengenal Gerakan 3S yakni Seratus, Seribu, Sejuta yang dirancang dengan pendekatan sederhana, menyenangkan, dan terstruktur. Ia turut menambahkan jika ketiga aktivitas tersebut diadakan tak hanya untuk meningkatkan minat baca, tetapi juga untuk melatih daya pikir, keterampilan menulis, dan keberanian berbicara.

"Jadi seratus, itu serempak satu jam berliteratus dimana seluruh siswa membaca selama satu jam secara bersamaan. Kemudian seribu yang diartikan serempak meringkas buku, merangkum buku yang dibaca dalam bentuk tulisan. Lalu sejuta serempak maju bercerita, membangun keberanian murid menyampaikan isi atau pesan buku secara lisan di depan teman-teman mereka," ucapnya.

Selain gerakan 3S itu, Dewi menerangkan bahwa SDN 36 Pekanbaru juga memiliki program Selasih (Serempak Selasa Berliterasi) merupakan aktivitas literasi untuk semua murid yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tak hanya itu, ia menjelaskan setiap minggunya sekolah juga membuat kegiatan rutin bagi murid untuk menunjukkan kemampuan literasi mereka. 

"Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan membaca bersama, tetapi juga berbagai penampilan seperti bercerita, berpuisi, atau menampilkan karya tulis mereka di hadapan teman-teman dan guru baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris," terangnya.

"Nantinya dalam kegiatan mingguan tersebut, juga diberikan penilaian oleh guru yang menjadi juri dan yang terpilih akan menjadi duta literasi atau english ambassador. Kegiatan rutin ini juga dapat dilihat pada Instagram @perpustakaandayungserempak milik sekolah," tambahnya.

Alternatif Positif di Era Gawai

“Di tengah dominasi gawai dan media sosial yang begitu masif, dengan adanya Selasih, suasana literasi di sekolah menjadi lebih hidup, menyenangkan, dan interaktif. Kami ingin menghadirkan alternatif yang positif dan bermakna. Literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga tentang membentuk karakter dan daya pikir anak-anak kita,” jelas Dewi.

Program ini telah mendapat sambutan positif dari para guru, murid, hingga orang tua. Salah satunya orang tua murid bernama Raja Ira Novia Badar Putri, mengungkapkan jika anaknya Ramadan Bintang Perwira semakin semangat dalam membaca buku.

"Sejak dulu sudah diterapkan membaca di rumah karena selain seorang guru, saya juga senang mendongeng. Namun semenjak ada kegiatan itu di sekolah, anak saya menjadi semakin semangat membaca sehingga setiap bulannya, saya meminta mereka untuk memilih sendiri buku yang akan dibelinya untuk dibaca," ujar Raja Ira. 

Raja Ira juga menjelaskan jika sekolah juga memiliki pojok baca di setiap masing-masing ruang kelas. "Banyak orang tua murid termasuk saya yang berkontribusi memberikan buku-buku untuk pojok baca, karena manfaatnya juga untuk anak-anak kita," jelasnya.

Komentar dari kegemarannya membaca juga disampaikan oleh Zhafran Doly Alvaro dan Baihaqi Habibie, murid kelas 6, yang menceritakan jika mereka gemar membaca buku di sekolah. "Sekarang kita lebih senang membaca daripada main handphone, kita banyak baca buku di sekolah karena menambah ilmu pengetahuan dan saya sukanya membaca buku tentang organ-organ tubuh," ucap Baihaqi.

"Kalau saya lebih sering membaca buku cerita Nabi di sekolah bersama-sama. Kita juga kalau tampil bergantian jadi semua teman-teman bisa kebagian," tambah Zhafran.

Berangkat dari inovasi dalam aktivitas literasi tersebut, diharapkan menjadi langkah yang baik untuk dapat dicontoh sekolah lain di Kota Pekanbaru dan wilayah lainnya di Indonesia.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
 
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen 
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen 
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 385/sipers/A6/VII/2025

Penulis: Ririn Ramandani

Editor: Denty Anugrahmawaty

PaudDikdasmen Dinas Pendidikan Sekolah PAUD Sekolah Dikdasmen Mitra Dikdasmen Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi dan Sains Teknologi