Diterbikan pada: 13 September 2025
Jakarta, 13 September 2025 — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), melaksanakan Diseminasi Pengembangan Bahasa: Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling di sejumlah sekolah di Jakarta. Sebagai implementasi atas program prioritas Kemendikdasmen dalam pembangunan kebahasaan dan kesastraan, program ini ini menyasar lima sekolah, yaitu SDN Ragunan 08, SDN Kebagusan 01, SMPN 41 Jakarta, SMPN 103 Jakarta, dan SMAN 38 Jakarta. Melalui Kamus Masuk Sekolah, siswa diperkenalkan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai rujukan utama. KBBI kini memasuki edisi keenam dengan total 207.514 entri kosakata dan terus diperbarui dua kali setahun agar selaras dengan perkembangan zaman sehingga menjadi pedoman penting bagi generasi muda untuk berpikir, menulis, dan berbicara dengan baik dan kritis. Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan peran sentral KBBI sebagai fondasi literasi kebahasaan bangsa. “KBBI menjadi sumber referensi penting bagi murid untuk mengenal kata baku sekaligus memantik daya kritis dalam mengungkapkan gagasan maupun perasaan. Saya menyambut baik keberlanjutan kegiatan Kamus Masuk Sekolah ini. Saya berharap kegiatan serupa dapat dilakukan oleh seluruh Balai Bahasa di Indonesia agar setiap murid dapat memanfaatkannya dengan baik,” ungkap Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/9). Sementara itu, Bineka Keliling yang merupakan pengembangan layanan dari Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra (Lab Bineka) menghadirkan keberagaman bahasa dan sastra daerah melalui pameran virtual mini dan media interaktif. Lab Bineka menyajikan hasil kajian kebahasaan dan kesastraan daerah secara digital, audiovisual, dan inovatif. Kehadiran Lab Bineka sangat penting karena Indonesia memiliki 718 bahasa daerah yang telah diidentifikasi dan divalidasi. Melalui Lab Bineka, siswa diajak menyadari bahwa bahasa daerah adalah kekayaan bangsa yang wajib dilestarikan sejak dini. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Dora Amalia, menekankan pentingnya ketrampilan merujuk serta kesadaran melestarikan bahasa daerah. Menurutnya, sejak dini anak-anak harus dibiasakan untuk memiliki kemampuan merujuk atau reference skill, yakni kebiasaan ilmiah merujuk pada sumber primer, salah satunya KBBI. "Melalui Lab Bineka, mereka diajak menyadari betapa kaya bahasa dan sastra kita. Indonesia tidak hanya Jawa dan Sumatra, tetapi juga pulau-pulau lain dengan ratusan bahasa daerah. Kesadaran melindungibahasa daerah harus dipahami sebagai tanggung jawab bersama, bahkan bisa dimulai dari lingkungan keluarga,” jelas Dora. Testimoni Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling: Terobosan Pembelajaran Kebahasaan Terkait dengan kegiatan Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling yang berlangsung pada 8 s.d. 12 September 2025, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, menyebut bahwa kegiatan ini sebagai terobosan pembelajaran kebahasaan. “Ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan literasi kita dalam bidang kebahasaan dan kesastraan yang harus dikuasai oleh peserta didik,” tutur Sarjoko. Menurut Sarjoko, bahasa dan sastra ibarat dua sisi mata uang yang harus kita kuasai bersama. “Program ini menjadi media pembelajaran unik sekaligus catatan penting untukmembekali generasi sejak dini,” imbuhnya. Dari sisi penerima manfaat program, guru SMPN 41 Jakarta, Yulia, menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. "Kami berharap pengetahuan yang didapat para siswa dari program ini bisa ditularkan kepada teman-teman mereka yang lain sehingga manfaatnya lebih luas," ujar Yulia. Selain itu, siswa SMPN 41 Jakarta, Dilan, mengaku mendapatkan inspirasi setelah mengikuti kegiatan. “Saya kagum dengan banyaknya bahasa daerah di Indonesia. Saya jadi lebih sadar bahwa melestarikan bahasa daerah itu penting karena itu bagian dari identitas kita. Semoga bisa ikut kegiatan ini lagi,” ucapnya. Melalui Kamus Masuk Sekolah dan Bineka Keliling, Kemendikdasmen tidak hanya memperkenalkan produk kebahasaan, tetapi juga membangun ekosistem literasi yang sehat, adaptif, dan berkelanjutan. Dengan KBBI sebagai rujukan resmi yang terus berkembang serta Lab Bineka sebagai media inspiratif pelestarian bahasa daerah, program ini memperkuat pembangunan kebahasaan dan kesastraan nasional. Harapannya, bahasa Indonesia semakin kokoh sebagai bahasa persatuan, dan bahasa daerah tetap hidup sebagai kekayaan bangsa.*** (Penulis: Devi, Tim Badan Bahasa/Editor: Denty A., Seno H.,/Dokumentasi: Badan Bahasa) Laman: kemendikdasmen.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 546/sipers/A6/IX/2025
Penulis: Denty Anugrahmawaty
Editor: Denty Anugrahmawaty
Badan Bahasa
Dinas Pendidikan
Guru Dikdasmen
Mitra Dikdasmen
Sastrawan
Pegiat Literasi
Pembangunan Bahasa dan Sastra