Diterbikan pada: 13 September 2025
Yogyakarta, 13 September 2025 – Sebagai upaya peningkatan kualitas kepala sekolah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) DIY menyelenggarakan Pembekalan Calon Kepala Sekolah di Yogyakarta, Jumat (12/9). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut peluncuran Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 yang menegaskan peran kepala sekolah bukan sekadar pejabat administratif melainkan sebagai pemimpin pembelajaran strategis. "Kepala sekolah harus menjadi pemimpin pembelajar yang strategis, yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga peka terhadap perkembangan sosial di lingkungan sekolahnya dan masyarakat yang lebih luas,” ucap Wamen Fajar yang hadir secara langsung membekali calon kepala sekolah, membahas Konsep Kepemimpinan Transformatif sebagai Jawaban Atas Kompleksitas Tantangan Pendidikan di Era Digital. Ia memaparkan bahwa pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar berupa tsunami digital dan pengaruh media sosial yang masif terhadap peserta didik. "Hari-hari ini kita menyaksikan bagaimana nilai-nilai pendidikan yang kita tanamkan selama bertahun-tahun ditantang bahkan digugat melalui media sosial. Kepala sekolah harus mampu menjembatani kesenjangan antara pembelajaran di kelas dengan realitas yang dihadapi anak-anak kita di luar sekolah,” tegasnya. Kegiatan pembekalan ini dihadiri oleh 64 peserta calon kepala sekolah dari berbagai kabupaten/kota se-DIY. Program ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak untuk mengisi sekitar 402 kekosongan posisi kepala sekolah di wilayah DIY, sekaligus mempersiapkan pemimpin pendidikan yang mampu mengimplementasikan paradigma pembelajaran mendalam dan pendidikan transformatif. Untuk membekali para calon kepala sekolah, Wamen Fajar memaparkan tiga dimensi kepemimpinan yang harus dikuasai. Pertama, kepemimpinan instruktif yang memberikan arah dan visi jelas bagi pengembangan sekolah, di mana kepala sekolah dituntut mampu menerjemahkan visi besar pendidikan nasional menjadi program operasional yang dipahami seluruh warga sekolah. Kedua, kepemimpinan transformatif yang menekankan perubahan mindset dan perilaku, dengan tugas utama kepala sekolah mengubah pola pikir, membangun perilaku positif, serta menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi guru dan membuat siswa bersemangat. Ketiga, kepemimpinan distributif yang menekankan kemampuan mendelegasikan kewenangan sesuai kompetensi guru, terutama dalam konteks implementasi Permendikdasmen terbaru tentang perubahan beban kinerja guru. Wamen Fajar juga menekankan pentingnya implementasi pembelajaran mendalam (deep learning) sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan transformatif. “Pembelajaran mendalam bukan sekadar metode, tetapi sebuah paradigma yang bertujuan melahirkan anak-anak berkarakter, berpikir kritis, kreatif, dan memiliki semangat kesetaraan,” paparnya seraya menyebut bahwa pendekatan ini penting untuk memutus lingkaran ketimpangan pendidikan yang berujung pada ketimpangan ekonomi. Kepala BBGTK DIY, Adi Wijaya, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari dinas pendidikan kabupaten/kota se-DIY. Ia melaporkan upaya yang telah dilakukan seperti koordinasi dengan semua dinas pendidikan berjalan sangat baik, kebutuhan kepala sekolah sudah teridentifikasi dengan jelas, dan komitmen pengisian posisi ini sudah solid. Adi juga melaporkan berbagai capaian dan program inovasi yang telah dilakukan BBGTK DIY untuk memperluas jangkauan pelatihan dengan keterbatasan anggaran. Meskipun anggaran APBN saat ini hanya dapat menjangkau sekitar 2% dari 63.000 tenaga pendidik di DIY, pihaknya mengembangkan program pembelajaran daring, pembelajaran area mandiri, serta soft program guru yang telah diikuti lebih dari 1.392 guru sesuai kebutuhan mereka. Dengan pembekalan ini, harapannya para calon kepala sekolah tidak hanya unggul dalam aspek manajerial dan akademik, tetapi juga mampu memainkan peran penting dalam pembentukan karakter bangsa. Sebab, kepala sekolah dituntut untuk menghadirkan kepemimpinan yang visioner, berintegritas, serta mampu membimbing generasi muda agar menjadi warga digital yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Antusiasme peserta dalam pembekalan calon kepala sekolah terlihat dari pengalaman yang dibagikan Zeni Hernawati, guru dari SMK Negeri 3 Kasihan, Kabupaten Bantul. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberi banyak pengetahuan yang bisa langsung dipraktikkan di sekolah. Zeni mengakui bahwa menerapkan pembelajaran mendalam sekaligus memimpin sekolah bukan hal yang mudah, tetapi materi yang diberikan cukup praktis, terutama mengenai pengelolaan kelas dan kunjungan langsung ke sekolah untuk belajar dari pengalaman kepala sekolah lain.*** (Penulis: Rona Uly/Editor: Denty A., Seno H.,/Fotografer: Andrew F.) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat #PendidikanBermutuuntukSemua
Pentingnya Implementasi Pembelajaran Deep Learning dalam Mentransformasi Dunia Pendidikan
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X:x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 548/sipers/A6/IX/2025
Penulis: Uly
Editor: Denty Anugrahmawaty
Guru Sekolah Kejuruan
Dinas Pendidikan
GTK
Guru PAUD
Guru Dikdasmen
Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru