Diterbikan pada: 27 Oktober 2025
Banda Aceh, 27 Oktober 2025 – Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hadirkan perubahan nyata bagi layanan pendidikan khusus di Banda Aceh. Salah satu sekolah penerima manfaat, SLB YPPC Banda Aceh, kini tengah menjalani pembangunan dengan progres yang telah mencapai lebih dari 60 persen. Sekolah yang berdiri sejak 1998 ini melayani peserta didik dengan berbagai ketunaan, terutama anak-anak dengan hambatan intelektual (tuna grahita). Selain kegiatan pembelajaran umum, SLB YPPC juga memiliki sejumlah program keterampilan, seperti tata boga, menjahit, dan kerajinan tangan. Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari roti manis hingga sarung bantal dan karya seni sederhana buatan para siswa. Revitalisasi yang sedang berjalan mencakup pembangunan ruang administrasi, toilet, UKS, perpustakaan, ruang keterampilan basah, dan ruang pembelajaran khusus. Pembangunan ini diharapkan dapat memusatkan seluruh kegiatan belajar di satu lokasi. Sebelumnya, proses belajar mengajar masih terbagi di dua tempat—antara bangunan lama di lahan milik pemerintah daerah dan bangunan baru di atas tanah milik yayasan. Kondisi tersebut membuat kapasitas ruang terbatas, sehingga hanya sebagian siswa yang bisa belajar di lokasi baru. Kepala SLB YPPC Banda Aceh, Kasidah, menuturkan bahwa perjuangan membangun sekolah di lahan rawa bukan hal mudah. “Dulu di sini rawa, airnya keluar terus waktu digali. Kami sampai menanam cerucuk kayu agar tanah bisa kokoh dijadikan fondasi. Sekarang alhamdulillah, anak-anak bisa belajar di tempat yang lebih aman dan nyaman,” ujarnya ketika diwawancara beberapa waktu lalu. Pengawas SLB Banda Aceh, Lenayanti, mengapresiasi semangat para guru dan siswa yang tetap konsisten memberikan layanan terbaik meski fasilitas belum sepenuhnya memadai. “Saya membina lima SLB, dan dua di antaranya mendapat program revitalisasi tahun ini. Salah satunya SLB YPPC yang sejak lama berjuang di lahan sempit. Dengan adanya bangunan baru, motivasi guru dan anak-anak meningkat karena punya ruang belajar yang layak,” ungkapnya. Hal lain disampaikan oleh guru seni rupa, Rona Nelvia, yang menuturkan bahwa keterbatasan ruang kerap membuat proses belajar harus disekat-sekat dalam satu kelas. “Kalau revitalisasi selesai, kami bisa mengajar per kelas sesuai kebutuhan anak. Anak-anak yang punya bakat seni bisa lebih bebas berekspresi,” katanya. Menurut Rona, siswa dengan hambatan intelektual juga menunjukkan potensi luar biasa dalam bidang seni. “Kalau diarahkan dengan sabar, mereka cepat tangkap. Semangat mereka besar sekali,” tambahnya. Harapan yang sama disampaikan oleh salah satu murid kelas 7, Rahmat Hidayat Nasution, seorang murid tuna grahita. “Senang, semoga sekolahnya lebih nyaman dan luas,” ujarnya dengan wajah antusias sembari melukis. Menutup sesi wawancaranya, Kasidah menyampaikan bahwa program revitalisasi ini juga turut memberikan dampak sosial bagi masyarakat sekitar. “Selain membuka lapangan kerja selama proses pembangunan, kehadiran gedung baru ini juga mendorong masyarakat sekitar mulai membangun tempat untuk usaha,” ungkapnya. Revitalisasi satuan pendidikan di sekolah ini dilaksanakan melalui program Bantuan Pemerintah Tahun 2025. Pekerjaannya meliputi pembangunan ruang administrasi beserta perabotnya, dengan nilai bantuan sebesar Rp473.942.698,62, bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025. Pembangunan dilakukan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SLB YPPC Banda Aceh dan diharapkan seluruh bangunan dapat selesai pada bulan Desember.*** (Penulis: Nurlaili/Editor: Denty A. Seno H./Fotografer: Cepi) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Laman: kemdikbud.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.I’d
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikbud.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Nomor: 693/sipers/A6/X/2025
Penulis: Uly
Editor: Denty Anugrahmawaty
PaudDikdasmen
Dinas Pendidikan
Ruang Murid
Ruang Sekolah
Ruang Orang Tua
Ruang Pemerintah
Ruang Mitra
Ruang Publik
Guru Dikdasmen
Sekolah PAUD
Sekolah Dikdasmen
Murid PAUD
Murid Dikdasmen
Mitra Dikdasmen
Orang Tua
Penguatan Pendidikan Karakter
Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan