Diterbikan pada: 25 November 2025
Jakarta, 25 November 2025 - Menjelang momentum Hari Guru Nasional dan satu tahun setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan arah kebijakan terkait peningkatan kompetensi serta kesejahteraan guru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) telah berhasil merealisasikan seluruh program prioritas yang telah digagas. Upaya ini menjadi pondasi penting dalam memastikan guru Indonesia semakin profesional, kompeten, dan sejahtera. Adapun program prioritas guru dan tenaga kependidikan meliputi 1) tunjangan guru ASN Daerah dan non ASN; 2) Pendidikan Profesi Guru (PPG); 3) peningkatan kualifikasi akademik S-1/D-4; 4) peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan pembelajaran mendalam, coding dan kecerdasan buatan, matematika GEMBIRA, bimbingan konseling pada guru, STEM, dan bahasa Inggris; serta 5) Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS). Dalam peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling (BK), telah dilatih 1.200 fasilitator nasional dan 14.590 fasilitator daerah, dengan target jangka panjang mendiseminasikan program tersebut kepada 270 ribu guru BK, guru mata pelajaran, dan guru kelas. Selain itu, terkait inisiatif STEM 5M (mudah, murah, menggembirakan, mindful, dan meaningful) telah disiapkan untuk implementasi penuh pada 2026, mencakup pelatihan 3.000 fasilitator nasional dan 45.000 fasilitator daerah untuk mengimbaskan ke 665.018 guru. Laman: http://kemendikdasmen.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menjelaskan bahwa berbagai program prioritas telah dijalankan secara intensif selama satu tahun terakhir. “Tujuan kita dalam semua program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi dan meningkatkan kompetensi guru, sehingga guru profesional itu bisa terwujud,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/11).
Dalam penyaluran aneka tunjangan guru ASN Daerah, Tunjangan Profesi Guru (TPG) telah mencapai Rp62,9 triliun kepada 1.472.687 guru atau sebesar 94%. Kemudian, penyaluran Tunjangan Khusus Guru (TKG) di daerah 3T, telah mencapai Rp1,419 triliun kepada 55.149 guru dengan tingkat keberhasilan 89,10%.
Sementara itu, untuk guru non ASN, TKG untuk guru di daerah 3T telah tersalurkan 100,1% kepada 26.676 guru dengan total Rp371,02 miliar. TPG non ASN juga mencapai 100,1%, dengan nilai Rp8,12 triliun untuk 396.342 guru. Bantuan insentif untuk non ASN pun telah tersalurkan 94,7% atau Rp733,99 miliar bagi 346.238 guru. Penyaluran Bantuan Subsidi Upah mencapai 92,3% atau Rp140,3 miliar kepada 233.770 guru. “Harapan kita di Hari Guru Nasional ini, semua guru yang berhak bisa menerima tunjangannya,” tambah Dirjen Nunuk.
Pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG), realisasi tahun ini juga melampaui target. Dari sasaran 808 ribu peserta, hasil seleksi administrasi mencapai 822 ribu peserta. “Kami turun langsung ke yayasan-yayasan dan daerah 3T, bahkan menyelenggarakan PPG secara luring agar guru dapat mengikuti program ini. Alhamdulillah,target bisa lebih dari 100%,” ujar Dirjen Nunuk.
Untuk peningkatan kualifikasi akademik S-1/D-4, tahun ini pemerintah menyediakan beasiswa bagi 12.500 guru melalui sistem rekognisi pembelajaran lampau. Untuk keberlanjutan program, pada tahun depan pun telah disiapkan anggaran beasiswa untuk 150 ribu guru.
Berbagai program peningkatan kompetensi juga menunjukkan capaian siginifikan. Pelatihan pembelajaran mendalam mencatat 48.472 pendaftar kepala sekolah dari target 66.836 dan 139.170 pendaftar guru dari target 156.269. Kemendikdasmen juga menggandeng 87 lembaga diklat untuk mempercepat pelatihan coding dan kecerdasan buatan, yang tahun ini menyasar lebih dari 60 ribu sekolah. Untuk Gerakan Numerasi Nasional dan Matematika Gembira, program telah menjangkau 140 sekolah dan 13 desa, bimbingan teknis bagi 300 fasilitator nasional dan 2.840 fasilitator daerah, yang kemudian ditargetkan dapat mengimbaskan program kepada 40.720 guru TK dan SD.
Terkait peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris, Kemendikdasmen menyiapkan program besar menghadapi kebijakan 2027 ketika bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar. Pada tahun 2025 telah dimulai pelatihan bagi 1.087 calon fasilitator, dan pada 2026 akan dilatih 60.000 guru. Pada 2027, ditargetkan 90.000 guru SD siap mengajar bahasa Inggris di kelas 3 SD.
Untuk Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS), Kemendikdasmen mencatat penurunan signifikan jumlah kekosongan kepala sekolah hingga 51%, dari 117 ribu menjadi 57 ribu. Tahun ini, pelatihan telah diberikan kepada 7.271 calon kepala sekolah. Menurut Dirjen Nunuk, program ini menjadi kunci percepatan pemenuhan kepala sekolah definitif di seluruh Indonesia.
Dengan capaian yang merata di seluruh program prioritas, dari peningkatan kesejahteraan hingga penguatan kompetensi guru, Ditjen GTKPG menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan guru Indonesia semakin siap menghadapi tuntutan pendidikan masa depan. Di momen Hari Guru Nasional, Kemendikdasmen menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan nasional hanya dapat terwujud melalui guru yang kompeten, sejahtera, dan didukung oleh program yang berkelanjutan.*** (Penulis: Stephanie, Tim Ditjen GTKPG/Editor: Denty A., Seno H./Fotografer: Irfan)
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: http://x.com/Kemdikdasmen
Instagram: http://instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: http://facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: http://ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: http://kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Penulis: Stephanie Westiana
Editor: Denty Anugrahmawaty
PaudDikdasmen
BSKAP
Guru Sekolah Kejuruan
Sekolah Kejuruan
Dinas Pendidikan
Ruang GTK
Ruang Sekolah
Ruang Orang Tua
Ruang Pemerintah
Ruang Mitra
Ruang Publik
Ruang Bahasa
GTK
Vokasi
Sekjen
Guru PAUD
Guru Dikdasmen
Sekolah PAUD
Sekolah Dikdasmen
Mitra Dikdasmen
Orang Tua
Sastrawan
Pegiat Literasi
Penguatan Pendidikan Karakter