Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Informasi Publik
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Satu Jam Berkualitas Tanpa Gawai Wujudkan Ramadan Ramah bagi Anak

Diterbitkan pada: 06/03/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, Kemendikdasmen – Semangat kebersamaan menyelimuti Aula Heritage, Kemenko PMK, Jakarta, saat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), bersama lima kementerian lainnya mendeklarasikan Gerakan Ramadan Ramah Anak. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan momen Ramadan yang penuh makna bagi anak-anak Indonesia melalui program “1 Jam Berkualitas Tanpa Gawai” dengan tagline “Ramadan Ceria, Anak Bahagia”. 

Selain dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti; acara ini dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi; Menteri Agama, Nasaruddin Umar; Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid; serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji. Tujuannya untuk mendorong keluarga agar lebih mendekatkan diri dengan anak-anak melalui pengasuhan yang berkualitas.

Dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya menginternalisasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, dalam rutinitas bersama keluarga. “Ramadan adalah momentum terbaik untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur pada anak-anak kita. Dengan kedekatan keluarga yang lebih erat, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan berkarakter baik,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/3).

Gerakan Ramadan Ramah Anak Menguatkan Peran Keluarga dan Masyarakat

Gerakan Ramadan Ramah Anak juga mengedepankan penguatan lingkungan keluarga melalui program 1 Jam Berkualitas Orang Tua dan Anak. Orang tua didorong untuk meluangkan waktu bersama anak tanpa gangguan gawai. Selain itu, satuan pendidikan diharapkan berperan aktif dengan memberikan tugas menulis dan bercerita tentang pengalaman anak dalam menjalani kebersamaan dengan keluarga selama Ramadan.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menambahkan bahwa Ramadan adalah momen tepat untuk menanamkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak. “Mari manfaatkan Ramadan dengan sahur bersama, tadarus Al-Quran, dan salat Tarawih berjamaah. Ini akan menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak,” pesannya.

Pemerintah juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak. Prinsip “Semua Anak adalah Anak Kita” diharapkan dapat menjadi pedoman dalam membangun rasa kepedulian bersama terhadap generasi penerus bangsa.

Harapan Agar Gerakan Ini Menjadi Momen Keberlanjutan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menyatakan bahwa gerakan ini tidak hanya berlangsung selama Ramadan, tetapi diharapkan dapat berkelanjutan. Ramadan Ramah Anak bukan hanya sebuah program, tetapi sebuah gerakan nasional untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak. "Kami ingin menciptakan kenangan indah bagi anak-anak melalui interaksi berkualitas dengan orang tua. Ini akan berkontribusi pada kesehatan jiwa anak dan meningkatkan resiliensi mereka,” pungkasnya.

Deklarasi ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh enam kementerian, perwakilan organisasi perempuan dan keagamaan, serta pemangku kepentingan lainnya. Acara kemudian ditutup dengan pemukulan rebana sebagai simbol peluncuran gerakan, diiringi tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin yang hadir secara langsung maupun daring. Harapannya, deklarasi ini menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.

Penulis: Penulis BKHM

Editor: Editor_BKHM

Berita Terkait