Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Informasi Publik
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Semangat Ramadan Dorong Terwujudnya Pendidikan Bermutu untuk Semua

Diterbitkan pada: 14/03/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, Kemendikdasmen  — Suasana khidmat menyelimuti acara Tausyiah Ramadan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dengan tema “Semangat Ramadan dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Acara yang digelar di kompleks Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Cipete ini dihadiri oleh para pejabat tinggi eselon I dan II, staf ahli, staf khusus dan para karyawan.

Dalam tausiyahnya, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya memiliki rasa syukur. Ia mengutip ayat suci Al-Qur'an yang menegaskan bahwa dengan bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya kepada umat-Nya. "Jika kita pandai bersyukur, insyaAllah hidup kita akan penuh berkah," ujarnya sambil menyampaikan pantun khasnya.

Menteri juga mengajak seluruh jajaran Kementerian untuk memiliki pola pikir berkembang (growth mindset) dalam menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, keberhasilan yang telah diraih bukanlah titik akhir, melainkan pijakan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik lagi. "Orang yang memiliki growth mindset akan selalu melihat kesempatan untuk berkembang, tidak mudah menyerah, dan tidak mencari kambing hitam atas kegagalan yang terjadi," jelasnya.

Mu’ti melanjutkan bahwa semangat Ramadan harus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Ia mengapresiasi kebijakan yang telah diambil terkait Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang dinilai publik sebagai langkah progresif untuk memperbaiki sistem pendidikan.

Menteri yang kerap melontarkan humor – humor cerdasnya ini   juga menyoroti nilai-nilai kebersamaan dan berbagi sebagai kunci kesuksesan dalam hidup. "Orang yang banyak memberi, baik dalam bentuk ilmu, tenaga, maupun perhatian, akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah. Maka dari itu, mari kita bangun budaya kerja sama, saling mendukung, dan terus berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia," tuturnya.

Mu’ti menegaskan bahwa trust atau kepercayaan hanya bisa tumbuh dari sikap keterbukaan dan kejujuran seseorang. Ia mengingatkan seluruh hadirin bahwa kebohongan membawa kepada perbuatan jahat, dan kejahatan akan menuntun manusia kepada kehancuran. "Jika seseorang berbohong, ia akan terus mencari cara untuk menutupi kebohongannya. Ini akan menjadi lingkaran yang tidak berujung, membebani hati dan pikirannya," ujarnya.

Lebih jauh, Mendikdasmen menjelaskan bahwa puasa juga melatih seseorang untuk menahan diri dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki. “Ketika berbuka, sering kali kita menyadari bahwa segelas air dan sedikit makanan sudah cukup menghilangkan dahaga dan lapar kita. Inilah pelajaran tentang kesederhanaan dan bagaimana kita seharusnya mengelola keinginan agar tidak menjadi konsumtif,” tambahnya.

Dalam tausyiahnya, beliau juga mengutip konsep psikologi dari Erich Fromm mengenai Having Mode dan Being Mode. Orang yang hidup dalam Having Mode cenderung merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, sementara orang yang hidup dalam Being Mode lebih bersyukur dan menikmati apa yang ada. Dengan memahami konsep ini, Mendikdasmen berharap agar Ramadan menjadi momentum bagi semua untuk lebih banyak bersyukur dan menjalani hidup dengan penuh ketulusan.

Pesan akhir dari Mendikdasmen dalam tausyiahnya adalah agar Ramadan tidak hanya menjadi bulan menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi ajang refleksi diri untuk meningkatkan kejujuran, ketulusan, dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari. "Semoga Ramadan ini membawa kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, lebih jujur, dan lebih ikhlas dalam setiap langkah kehidupan kita," pungkasnya.

 

Penulis: Uly

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait