Diterbitkan pada: 16/04/2025
Medan, Kemendikdasmen - Langkah-langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam mentransformasikan sistem pendidikan nasional mendapat apresiasi dari Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. Dalam Workshop Pendidikan bertajuk Transformasi Pendidikan Melalui Pembelajaran Mendalam di Medan, Senin (14/4), Sofyan Tan menegaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki sosok pemimpin pendidikan yang tepat pada waktunya yakni seorang guru sejati yang memahami denyut nadi persoalan pendidikan dari ruang kelas hingga ke meja kebijakan. “Kita patut bersyukur. Mendikdasmen adalah pendidik sejati, guru yang memahami tantangan di lapangan, dan langsung tancap gas saat diberi amanah. Transformasi yang beliau hadirkan melalui pembelajaran mendalam adalah langkah nyata menuju sistem pendidikan yang adil dan berkualitas untuk semua,” ungkap dr. Sofyan Tan, di Medan, Senin (14/4).Dikatakan Sofyan Tan, kegiatan ini menjadi momentum penguatan sinergi pusat dan daerah dalam mewujudkan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua. Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Tan mengapresiasi kebijakan berbasis praktik baik yang dirumuskan Kemendikdasmen hanya dalam waktu singkat sejak pelantikan Menteri Abdul Mu’ti. “Saya berdiskusi langsung dengan beliau hanya sepekan setelah dilantik. Antusiasmenya sangat terasa. Beliau bukan sekadar membuat program, tapi benar-benar memahami akar masalah pendidikan kita,” kata Sofyan yang juga telah lebih dari 45 tahun mengabdikan diri sebagai guru. Pemerintah terus berupaya memastikan bahwa seluruh fasilitas pendidikan terdistribusi secara adil, termasuk di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau. Sehubungan dengan itu, Sofyan Tan mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh gerakan transformasi pendidikan ini, karena pendidikan adalah jalan menuju persatuan. Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): Pendekatan Pendidikan Masa Depan Pada kesempatan yang sama, Direktur PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini, Nia Nurhasanah mengatakan bahwa PAUD merupakan pondasi penting dalam membentuk generasi emas 2045. Pada periode emas perkembangan anak, setiap interaksi dan pengalaman belajar akan berpengaruh besar terhadap kehidupan mereka di masa depan. Karena itu, pendidikan anak usia dini terus menjadi perhatian utama. “Dalam pendekatan ini, kita ingin agar proses belajar tidak hanya menjadi proses transfer informasi semata, melainkan juga untuk menggali pengalaman menggembirakan, penuh makna, serta dilakukan dengan penuh kesadaran. Kita ingin menciptakan ruang-ruang eksplorasi di mana anak-anak berani bertanya, berimajinasi, berkreasi, dan menemukan sendiri makna dari apa yang mereka pelajari sehari-hari,” papar Nia. Sementara itu, Widyaprada Ahli Utama Kemendikdasmen, Djayeng Baskoro, menegaskan bahwa transformasi pendidikan melalui pendekatan pembelajaran mendalam merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia yang terus berubah dengan cepat dan kompleks. Terlebih lagi, hasil asesmen internasional seperti PISA tahun 2000–2022 menunjukkan bahwa capaian pendidikan Indonesia masih stagnan dan belum mampu menembus skor 400. Sekolah harus fokus pada capaian akademik dan juga pembekalan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kemampuan belajar secara mandiri untuk menghadapi era modern. “Deep learning atau pembelajaran mendalam bukan sekadar metode belajar, tapi sebuah pendekatan yang menyeluruh. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang sadar (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful) lewat pengolahan intelektual, etika, estetika, dan kinestetik secara terpadu,” ujar Djayeng. Ia menambahkan bahwa pendekatan ini mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses belajar, tidak hanya sekadar menghafal materi, tetapi mampu mengaitkan konsep, menggali makna, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemendikdasmen menetapkan sejumlah elemen penting, termasuk penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang layak. Sekolah harus didukung dengan fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga yang menunjang pembelajaran. Di samping itu, teknologi informasi dan komunikasi juga perlu diintegrasikan agar pembelajaran menjadi lebih terbuka dan bermakna.
Komitmen Pemerintah untuk Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua
Penulis: Denty Anugrahmawaty
Editor: Denty Anugrahmawaty