Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Informasi Publik
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Perkuat Hubungan Indonesia-Prancis Melalui Kelas BIPA KBRI Paris

Diterbitkan pada: 24/04/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Paris, Kemendikdasmen - Upaya penguatan dan pengembangan diplomasi kebahasaan dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di Prancis melalui penyelenggaraan Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris. Kelas BIPA KBRI Paris Semester I/2025 dibuka oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Prancis, Andorra, dan Monako, Mohamad Oemar, secara daring pada Selasa (22/4).

Dalam sambutannya, Dubes Oemar menyampaikan bahwa kelas BIPA ini merupakan upaya konkret dalam promosi dan internasionalisasi bahasa Indonesia di tingkat internasional, khususnya Prancis. 

“Kelas BIPA merupakan media untuk memperkuat hubungan antarpribadi atau people-to-people antara Indonesia dan Prancis yang tahun ini merayakan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara,” ucap Dubes Oemar.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Iwa Lukmana, menyampaikan apresiasi kepada KBRI Paris yang turut menggemakan pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat internasional. 

“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh KBRI Paris melalui penyelenggaraan kelas BIPA, karena BIPA merupakan salah satu media pendukung diplomasi antarnegara,” kata Iwa.
 
Sementara itu, Direktur Akademik Universitas Telkom, Tora Fahrudin, menegaskan kesiapan Universitas Telkom untuk kembali berkontribusi dalam penyelenggaraan pengajaran BIPA KBRI Paris. Dukungan tersebut direalisasikan dengan penyiapan 30 orang tutor dan 3 staf pengajar BIPA. 

“Kepada peserta kelas BIPA, saya berharap agar selain belajar bahasa, para peserta dapat mengenal ragam budaya masyarakat Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat global,” terang Tora.

Dalam laporannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Luh Anik Mayani, menyampaikan bahwa Kelas BIPA KBRI Paris berhasil menarik minat para calon pemelajar yang tidak hanya berada di wilayah Île-de-France, tetapi juga tersebar di 81 kota di Prancis. 

“Tidak hanya di wilayah Prancis, kelas ini juga diikuti oleh peserta yang berdomisili di luar Prancis, seperti di Belanda, Monako, Belgia, Mesir, dan Indonesia. Mengingat persebaran tempat tinggal pemelajar, kelas BIPA KBRI Paris diselenggarakan melalui moda daring penuh,” tutur Luh Anik.

Sebagai upaya peningkatan kualitas dan layanan, pada tahun ini Atdikbud KBRI Paris melakukan penyempurnaan silabus dan penjenjangan kelas BIPA, yaitu berturut-turut BIPA Tingkat A1 (Pemula), A2 (Pramadya), B1 (Madya/Bisnis), dan B2 (Mahir). Penjenjangan kelas BIPA ini didasarkan pada silabus yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan BIPA (SKL BIPA), sesuai dengan Permendikbud No. 7/2017 dan CEFR (Common European Framework of Reference for Languages).

Kelas BIPA KBRI Paris Semester I/2025 yang berlangsung dari tanggal 22 April 2025 hingga pertengahan Juli mendatang terdiri atas 22 kali pertemuan, yaitu 16 kali tatap muka dengan pengajar, 4 kali praktik berbicara dengan tutor, dan 2 kali ujian (tengah semester dan akhir semester).

Jumlah peserta mencapai 123 orang, yaitu 84 peserta di tingkat pemula (A1); 26 peserta di tingkat pramadya (A2), 8 peserta di tingkat madya/bisnis (B1); dan 5 orang peserta di tingkat mahir (B2). Dilihat dari latar belakang profesi pemelajar BIPA, sebagian besar peserta (sekitar 58%) merupakan kalangan profesional; 22% peserta berprofesi sebagai mahasiswa; dan profesi lain sebesar 20%.  Peserta ingin belajar bahasa Indonesia karena berbagai alasan, di antaranya, ingin bekerja atau mengerjakan proyek kerja sama di Indonesia, melanjutkan studi atau melakukan penelitian di Indonesia, ingin berwisata ke Indonesia, tertarik untuk belajar bahasa baru, ingin mengenal dan mendalami budaya Indonesia, serta ingin berkomunikasi dengan keluarga/kerabat di Indonesia. 

Keberhasilan program diplomasi kebahasaan di Prancis tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik yang berasal dari Indonesia, maupun dari Prancis. Dari Indonesia, KBRI Paris mendapatkan dukungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikdasmen dan Universitas Telkom Indonesia. Di Prancis, KBRI Paris didukung oleh KJRI Marseille, kementerian, universitas, dan asosiasi mahasiswa yang turut berpartisipasi aktif menyebarkan informasi penyelenggaraan Kelas BIPA KBRI Paris. (Penulis: Luh Anik Mayani)

 

Penulis: Rayhan Parady

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait