Diterbitkan pada: 03/06/2025
Kairo, Kemendikdasmen – Syair mampu membawa harapan seorang anak muda Indonesia berkiprah di kancah internasional. Lewat kecintaannya akan karya syair sejak tingkat sekolah dasar (SD), Muhammad Arsyil Azhim, sukses meraih penghargaan Piagam Putra Mahkota Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA), dalam Festival Syair Internasional di Kairo pada Rabu (21/5). Pada malam final Festival Syair International di Universitas Al-Azhar tersebut, turut hadir Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Abdul Muta'ali, yang diundang sebagai tamu kehormatan bersama putra mahkota Fujairah Uni Emirat Arab, Pangeran Mohammed bin Hammad El-Syarqi. Acara dilaksanakan dengan kolaborasi bersama Balai Syair Arab Propinsi Fujairah UEA. Acara ini berhasil menarik perhatian dengan kehadiran empat mahasiswa asing dari tiga negara yang berhasil lolos. Selain Muhammad Arsyil Azhim dari Indonesia, mahasiswa internasional lainnya yaitu Saidah Abdul Aziz dan Abdurrahman Ibrahim dari Nigeria, serta Nur Nasyaat dari Palestina. Abdul Muta'ali, menyatakan bahwa bakat berbahasa dan bersyair dalam bahasa Indonesia merupakan landasan penting dalam kesuksesan para finalis, termasuk Muhammad Arsyil Azhim. “Syair berperan penting dalam membentuk jiwa dan peradaban bangsa. Itulah sebabnya penguasaan atas literasi sastra sangat penting dipelajari sejak tingkat pendidikan dasar,” ungkapnya. Selanjutnya, Arsyil, mahasiswa Indonesia asal Lombok semester 4 Fakultas Bahasa Arab, Universitas Al Azhar, mengungkapkan kebanggaannya dapat mencapai tingkat final. Ia membawakan karya sastra hasil gubahannya sendiri yang berjudul “Generasi Matahari dari Negri Aqso” serta “Teguhlah Wahai Dua Sahabatku!” “Saya sudah terbiasa membuat syair dan puisi, bahkan hingga menempuh sekolah menengah atas (SMA) pun saya masih menekuni kebiasaan tersebut. Selain itu, saya juga akrab mempelajari syair dan puisi-puisi sastrawan ternama Indonesia seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Hamzah Fansuri hingga Gurindam 12 karya Raja Ali Haji,” pungkasnya. (Atdikbud KBRI Kairo / Editor: Andrew Fangidae, Stephanie, Denty A., Seno Hartono)
Penulis: Stephanie Westiana
Editor: Denty Anugrahmawaty