Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Informasi Publik
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Atdikbud KBRI Canberra dan Departemen Pendidikan ACT Sepakati Dukungan Penyediaan Guru Bantu

Diterbitkan pada: 19/08/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Canberra, Kemendikdasmen --- Perwakilan Republik Indonesia di Canberra lewat Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra telah menandatangani nota kerja sama dengan Departemen Pendidikan Australia Capital Territory (ACT) terkait dengan pengadaan guru bantu bahasa Indonesia khusus di wilayah ACT, di Canberra pada hari Kamis (24/7). 

Penandatanganan dilakukan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Yuli Rahmawati, yang telah diberi kuasa oleh Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan perwakilan Departemen Pendidikan ACT, Executive Branch Manager, Education Programs and Service, Jason Borton.

Nota kerja sama pengadaan guru bantu ini ditargetkan untuk mulai dijalankan pada Term 4 tahun 2025, atau bulan Oktober-Desember 2025. Pada nota kesepahaman ini, Kemendikdasmen akan menyediakan sebanyak 10 guru bantu bahasa Indonesia untuk disebarkan di 10 sekolah publik di Canberra. Kemendikdasmen melalui Kantor Atdikbud KBRI Canberra dan Departemen Pendidikan ACT berkontribusi masing-masing 10 ribu dolar Australia setiap tahun selama dua tahun. Setelah dua tahun, kerja sama akan diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. 

“Dengan kerja sama ini tentunya membuka peluang bagi kita untuk bisa masuk ke sekolah publik di Canberra dan mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia kepada siswa di Australia,” tutur Yuli dalam keterangannya di Canberra, (8/8).

Atdikbud Yuli menyampaikan, model kerja sama ini dapat dijadikan contoh bagi negara bagian lain di Australia untuk menjalin kerja sama dengan departemen pendidikan. Yuli menambahkan, dalam sistem pemerintahan di Australia, negara bagian memiliki kewenangan untuk mengelola pendidikannya masing-masing. Sehingga akan lebih efektif jika kerja sama langsung dilakukan kepada departemen pendidikan di negara bagian dari pada dengan departemen pendidikan di level federal.

Pada kesempatan yang sama, Jason Borton menyampaikan apresiasi kepada Atdikbud dan pemerintah Indonesia khususnya kepada Kemendikdasmen yang telah mengusulkan dokumen kerja sama ini dibuat dalam dua bahasa. Menurutnya, ini adalah dokumen kerja sama dwibahasa pertama yang ditandatangani oleh Departemen Pendidikan ACT. “Ide ini juga bisa kami gunakan untuk kerja sama dengan negara lain,” ucapnya.

Setelah prosesi penandatanganan, Kantor Atdikbud KBRI Canberra terus melakukan koordinasi berkelanjutan dengan Departemen Pendidikan ACT untuk memastikan mekanisme perekrutan guru bantu bahasa Indonesia berjalan sesuai dengan kesepakatan. Sebelum pandemi Covid-19, Kantor Atdikbud KBRI Canberra dan Departemen Pendidikan ACT pernah menjalankan kerja sama serupa dengan hasil yang sangat baik. Harapannya, dengan ditandatanganinya nota kerja sama terbaru ini, akan memberikan hasil lebih baik dalam promosi bahasa Indonesia di Canberra. *** (Penulis: Tim Badan Bahasa, Tim Atdikbud KBRI Canberra/Editor: Andrew, Denty, Seno Hartono)

Penulis: Kontributor BKHM

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait