Diterbitkan pada: 25/11/2025
Semarang, Kemendikdasmen — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong penguatan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja melalui pendekatan literasi digital dan pemanfaatan kecerdasan artifisial (KA). Pendekatan ini dinilai relevan dengan karakter generasi muda saat ini yang hidup di ruang digital dan rentan terhadap cyberbullying serta paparan konten berbahaya. Untuk itu, Kemendikdasmen melalui Direktorat SMP menyelenggarakan kegiatan Sobat SMP Bersinar (Bersih Narkoba). Kegiatan ini melibatkan 60 satuan pendidikan jenjang SMP dengan dukungan Badan Narkotika Nasional (BNN), Dinas Kesehatan, dan UNICEF. Direktur Sekolah Menengah Pertama, Maulani Mega Hapsari, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen bersama untuk menciptakan satuan pendidikan yang aman, sehat, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba. Ia menyoroti bagaimana upaya mewujudkan sekolah bersih narkoba merupakan tanggung jawab bersama. “Diperlukan kolaborasi antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Guru berperan membangun karakter dan keteladanan di sekolah. Anak-anak berperan menjaga diri, memilih pertemanan yang positif, serta aktif dalam kegiatan yang bermanfaat,” ucap Maulani pada kesempatan terpisah. Lebih lanjut, Maulani juga mengajak murid-murid untuk masa muda dengan kegiatan yang positif: belajar dengan tekun, mengasah bakat dan minat, berolahraga, berkreasi dalam seni dan budaya, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan gotong royong. “Kami berharap setiap peserta didik dapat menjadi agen perubahan — pelopor di lingkungan sekolah dan masyarakat untuk menularkan semangat hidup sehat, semangat belajar, dan semangat menjaga diri dari pengaruh buruk narkoba,” pungkasnya. Dalam sambutannya pada kegiatan Sobat SMP Bersinar di Semarang, Kamis (20/11), Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, Muhammad Muchlas Rowi, menyampaikan, "Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran, ketangguhan, dan komitmen yang harus terus kita jaga bersama.” Mengutip data BNN tahun 2024, Muchlas mengungkap bahwa penyalahgunaan narkoba pada kelompok usia 15–24 tahun meningkat dari 1,44 persen pada 2021 menjadi 1,52 persen pada 2023. Angka tersebut, kata dia, setara dengan 312 ribu remaja Indonesia yang terpapar narkoba, sebagian besar dipicu rasa penasaran, tekanan pergaulan, dan rendahnya pemahaman risiko. Selanjutnya, Muchlas menilai tantangan baru pencegahan narkoba tidak hanya berada di lingkungan fisik, tetapi juga ruang digital. Paparan konten berbahaya, perundungan daring, dan tekanan sosial di media sosial berpotensi memicu perilaku berisiko, termasuk penggunaan zat terlarang. Penelitian menunjukkan remaja korban cyberbullying lebih rentan mengalami stres, krisis kepercayaan diri, hingga mencari pelarian melalui zat berbahaya. Karena itu, menurut Muchlas program pencegahan perlu dipadukan dengan penguatan karakter, kesehatan mental, dan ketahanan digital. “Literasi digital bukan sekadar kemampuan mengoperasikan gawai, tetapi kemampuan berpikir kritis, memilah informasi, menolak hoaks, dan berperilaku aman di internet,” katanya. Selain pendidikan karakter, pemanfaatan kecerdasan artifisial, kata dia, mulai dilirik sebagai instrumen pendukung pencegahan narkoba di sekolah. Menurutnya, teknologi KA dapat membantu memantau kata kunci berkaitan dengan narkoba di ruang digital, mendeteksi pola perundungan daring, hingga menyediakan dukungan konseling awal melalui chatbot. Dalam laporannya, Pembina Tim Kerja Peserta Didik, Harnowo, menerangkan bahwa kegiatan yang dilakukan selama ini diikuti oleh unsur dinas pendidikan, guru pendamping, dan ratusan murid jenjang SMP. Pendampingan dirancang dengan metode yang interaktif, dengan fokus utama pada sesi praktik dan diskusi kelompok terbimbing (Break Out Room). Materi yang diberikan terdiri dari 1) sobat SMP Bersinar; 2) pendidikan karakter dan keterampilan hidup sehat; 3) lingkungan kondusif untuk sobat SMP Bersinar; 4) membangun budaya aman, nyaman, dan gembira; serta 5) sobat SMP beraksi dan berpartisipasi untuk Bersinar.*** (Penulis & Dokumentasi: Tim Dit. SMP/Editor: Stephanie)
Penulis: Kontributor BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty