Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Suksesnya 7 KAIH Dapat Tercapai dengan Memaksimalkan Peranan Orang Tua sebagai Teladan

Diterbitkan pada: 13/12/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, Kemendikdasmen – Program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mampu membangun kedisiplinan bagi anak, dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat, merupakan aktivitas sehari-hari yang memiliki kekuatan untuk membentuk karakter anak.

Namun tantangannya saat ini adalah bagaimana anak-anak bisa tetap konsisten, tetap bersemangat untuk terus melakukan kebiasaan-kebiasaan baik tersebut, maka perlu dukungan dari para orang tua dan juga guru, sebagai teladan dan contoh bagi anak-anak.

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami, saat membuka kegiatan Talkshow 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dengan tema ‘Membangun Karakter Anak Hebat Melalui Kebiasaan Positif dengan Pendekatan Penuh Kasih’, Sabtu (13/12). Bahwa peran orang tua dan guru yang paling penting adalah menjadi teladan bagi anak-anak, bagaimana mereka bisa mengajarkan, dan juga mampu menjadi pendamping bagi anak-anak.

“Kita tidak mungkin minta anak-anak kita bangun pagi kalau ayah bundanya bangunnya siang, begitu pun dengan Bapak-Ibu guru, minta anak-anak jangan terlambat datang sekolah, tapi kalau Bapak-Ibu gurunya juga datangnya terlambat tentu anak juga akan melihat begitu ya,” ujar Rusprita.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Bidang Pendidikan Inklusif dan Pemerataan Pendidikan di Daerah 3T Kemendikdasmen, Rita Pranawati, bahwa Pekerjaan Rumah (PR) orang tua saat ini adalah bagaimana mengatasi mager (malas gerak) pada anak-anak dan mengurangi ketergantungan akan penggunaan gawai. Orang tua memiliki peranan penting untuk mendampingi anak-anak mereka, namun hal tersebut tentunya juga punya tantangan tersendiri.

“Anak-anak tidak terlalu banyak main gawai, coba diajak keluar bermasyarakat, ini sepele banget tapi menantang sekali, karena katanya pengasuh terbaik itu adalah gawai, begitu dikasih gawai terus diam. Ini mudah diucapkan tapi sebenarnya praktiknya sangat menantang, dan butuh komitmen serta peran orang tua. Bapak/Ibu perlu menjadi orang tua yang kreatif, aktivitas itu tidak selalu mahal, dan Bapak/Ibu harus menyediakan aktivitas alternatif itu, bukan hanya melarang anak tidak boleh main gawai,” jelas Rita.

Pada kegiatan Talkshow 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini menghadirkan 3 narasumber inspiratif yang pertama adalah Dwi Hastuti, Guru Besar Bidang Ilmu Pengasuhan Anak IPB yang membahas pentingnya kebiasaan positif dari sudut pandang perkembangan anak. Menurutnya, definisi anak hebat bukan hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan peran keluarga dan lingkungan, terutama pola asuh, terhadap pembentukan karakter anak Indonesia.

Kemudian, pada kesempatan yang sama, Psikolog Klinis, Muharini Aulia, menjabarkan Pendekatan Penuh Kasih sebagai Intervensi: Menggunakan kasih sayang bukan hanya sebagai nurturing, tetapi sebagai alat untuk validasi emosi dan membentuk safe attachment. Ia menyampaikan, Prinsip Behavioral Parenting Sederhana: menggunakan prinsip psikologi klinis untuk menanamkan 7 Kebiasaan Anak Hebat secara konsisten. Strategi psikologis untuk menghadapi penolakan anak terhadap kebiasaan baru tanpa menggunakan hukuman.

Tak ketinggalan, hadir sebagai narasumber Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, yang menekankan peran penting ayah dalam menanamkan kebiasaan, tanggung jawab, dan membangun karakter anak hebat. Ia juga menekankan peran orang tua memimpin dengan teladan dalam membentuk kebiasaan, bukan sekadar memerintah.*** (Penulis & Fotografer: Morecka/Editor: Denty A.)

 

Biro Komunikasi dan Hubungan MasyarakatSekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 

Laman: kemendikdasmen.go.id

X:x.com/Kemdikdasmen

Instagram: instagram.com/kemendikdasmen

Facebook: facebook.com/kemendikdasmen

YouTube: KEMDIKDASMEN

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id

Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

 

#PendidikanBermutuuntukSemua

#KemendikdasmenRamah

Penulis: Morecka

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait