Diterbitkan pada: 10/09/2025
Garut, Kemendikdasmen — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menandatangani nota kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Garut terkait pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa daerah. Penandatanganan berlangsung di Pendopo Kabupaten Garut dengan dihadiri jajaran pimpinan Badan Bahasa dan Pemerintah Daerah Garut. Kerja sama ini merupakan bentuk dari langkah strategis untuk memperkuat pemartabatan bahasa Indonesia sekaligus menjaga keberlangsungan sastra daerah. Melalui kolaborasi ini, Garut diharapkan menjadi salah satu daerah percontohan dalam penguatan literasi, peningkatan kompetensi guru, dan pelestarian bahasa sebagai bagian penting dari identitas bangsa. Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Ganjar Harimansyah, hadir mewakili Kepala Badan Bahasa. Dalam sambutannya, Ganjar menekankan mandat Badan Bahasa sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, yaitu meliputi pengembangan, pembinaan, perlindungan bahasa dan sastra, serta internasionalisasi bahasa Indonesia. “Kami memiliki 30 unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia, termasuk Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat yang menjadi mitra langsung di wilayah ini. Melalui nota kesepakatan ini, ruang lingkup kerja sama kita mencakup seluruh tugas utama Badan Bahasa,” jelasnya di Garut, Minggu (31/8). Ganjar juga mengajak Pemkab Garut untuk aktif mendukung program pemartabatan bahasa Indonesia, salah satunya melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Ia menambahkan, UKBI untuk siswa SD hingga SMA disediakan gratis, sementara untuk guru dan pegawai dapat difasilitasi melalui Balai Bahasa. “Harapannya, Kabupaten Garut bisa menjadi daerah dengan peserta UKBI terbanyak. Kami akan memberikan penghargaan langsung dari Menteri Pendidikan bila target ini tercapai,” katanya. Kerja sama ini juga membuka peluang pelatihan bahasa dan sastra bagi guru maupun aparatur sipil negara. Kegiatan dapat dilaksanakan secara langsung di Balai Bahasa Bandung, di Kabupaten Garut, maupun secara daring. “Kami ingin memastikan kolaborasi ini berjalan fleksibel dengan prinsip membangun pendidikan dan memajukan bangsa,” tambah Ganjar. Acara dibuka dengan sambutan Bupati Garut, Abdul Syakir Amin, yang menegaskan pentingnya menjaga bahasa sebagai bagian dari pembangunan bangsa. Ia menekankan bahwa guru memiliki peran sentral dalam meningkatkan literasi masyarakat dan harus terus memperbarui pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan mengajar. “Kalau guru hanya berhenti pada apa yang diterimanya dulu saat sekolah, kualitasnya akan cenderung menurun. Karena itu, perlu evaluasi dan peningkatan kompetensi yang dilakukan secara berjenjang,” ujarnya.*** (Penulis: Efgeni, Meryna A./Editor: Denty A.)
Sumber: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Penulis: Kontributor BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty