Diterbitkan pada: 24/10/2025
Tasikmalaya, 24 Oktober 2025 – Di tengah derasnya arus informasi digital, Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen) melalui Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) bersama Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, mendorong wajah baru komunikasi sekolah melalui gerakan Humas Muda. Gerakan ini bukan hanya melatih keterampilan publikasi dan media sosial, tetapi menumbuhkan kesadaran bahwa setap siswa dapat menjadi agen budaya digital positif yang menyebarkan nilai, etika dan semangat positif di dunia maya. Pesan tersebut mengemuka dalam Lokakarya bertema “Peran Humas Muda sebagai Agen Budaya Digital Positif untuk Pendidikan Bermutu dan Berkarakter” di Tasikmalaya. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri atas murid, guru dan orang tua dari berbagai sekolah di Kota dan kabupaten Tasikmalaya. “Humas muda bukan sekadar admin media sosial sekolah, melainkan teladan bagi rekan sebaya, jembatan komunikasi antara sekolah dan masyarakat, serta penjaga etika di dunia maya. Peran penting ini menuntut generasi muda untuk memiliki tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga karakter yang kuat dan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab di dunia digital,” ujar Anang ketika membuka Lokakarya, Minggu ( 19/10). Pada kesempatan yang sama, Anang mengingatkan kembali pentingnya Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur tepat waktu sebagai dasar pembentukan karakter yang perlu dibiasakan dalam kehidupan para siswa. Ia juga berpesan agar siswa hati-hati menggunakan media sosial, karena satu klik jari yang tidak bertanggung jawab bisa berakibat fatal bagi diri sendir maupun orang lain. Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan sosialisasi humas muda sebelumnya di Garut, sekaligus jadi wadah pembekalan bagi para siswa untuk menjadi agen literasi digital yang beretika di lingkungan pendidikan. Anang menegaskan bahwa di era keterbukaan informasi, generasi muda perlu dibekali kemampuan komunikasi yang santun dan berkarakter agar dapat menjadi teladan di ruang digital. Dalam kesempatan yang sama, Ferdiansyah menekankan bahwa literasi digital merupakan bagian penting dari upaya membangun karakter bangsa di tengah derasnya arus teknologi. Ia mengingatkan bahwa teknologi harus digunakan sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan generasi yang berintegritas. Data Pusat badan Statistik tahun 2024 menunjukkan komitmen kuat wilayah Tasikmalaya terhadap pendidikan. Kota Tasikmalaya mencatat rata-rata lama sekolah 9,63 tahun dengan harapan lama sekolah mencapai 13,50 tahun, melampaui rata-rata nasioanal yang berada di angka 8,85 tahun dan 13,21 tahun. Sementara Kabupaten Tasikmalaya terus mengejar dengan angka rata-rata lama sekolah 7,97 tahun dan harapan lama sekolah 12,64 tahun. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Tasikmalaya memiliki fondasi kuat untuk melahirkan generasi digital cerdas dan berkarakter. Ferdiansyah memaparkan bahwa humas muda memiliki lima peran utama yaitu penyebar informasi positif dan edukatif, agen pembentuk reputasi digital lembaga pendidikan, fasilitator literasi digital, penjaga keseimbangan nilai budaya dan karakter, serta jembatan komunikasi antara sekolah, masyarakat dan orang tua. Kegiatan ini turut menghadirkan perwakilan Pusat Penguatan Karakter Kemendikdasmen, Puput Mutiara, dan Duta SMA 2025 Kategori Informatif, Tazanna Neisha Batuwael, yang berbagi praktik baik mengenai cara bijak bermedia sosial dan cara berbagi konten positif. Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Erlangga Langit Ramadhan, siswa SMA Negeri 6 Tasikmalaya, mengaku mendapat banyak wawasan baru tentang cara bermedia sosial yang bertanggung jawab. “Acara ini berkesan sekali karena saya jadi tahu bagaimana menggunakan media sosial untuk hal-hal positif dan mulai membangun personal branding yang baik. Ke depan saya ingin memanfaatkan Instagram untuk menunjukkan kegiatan saya yang bermanfaat,” ujarnya dengan semangat. Sementara itu, Tanti Damayanti, guru SMP Negeri 3 Tasikmalaya, menilai lokakarya ini membuka mata para pendidik dan siswa akan pentingnya etika digital. “Kegiatan ini memberi bekal bagi anak-anak untuk menggunakan media sosial secara bijak dan berkarakter. Kami para guru pun jadi termotivasi untuk terus mengedukasi mereka agar menjadi agen budaya digital di kemudian hari,” tuturnya. *** (Penulis: Rona Uly/Editor: Denty A., Seno H./Dokumentasi: BKHM) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Laman: kemendikdasmen.go.id Instagram: instagram.com/kemendikdasmen Facebook: facebook.com/kemendikdasmen YouTube: KEMDIKDASMEN Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers #PendidikanBermutuuntukSemua #KemendikdasmenRamah
Penulis: Uly
Editor: Denty Anugrahmawaty