Diterbikan pada: 13 Oktober 2025
Malang, 13 Oktober 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menutup rangkaian Olimpiade Sains Nasional (OSN) Jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Sabtu malam (11/10). Acara penutupan diwarnai dengan semangat optimisme dan pesan inspiratif bagi para peserta agar menjadikan OSN Dikmen bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan gerakan nasional untuk melahirkan ilmuwan muda Indonesia yang berintegritas dan berdaya saing global. “Apapun hasilnya, adik-adik tetap sang juara. Dari ruangan ini akan lahir ilmuwan-ilmuwan berintegritas dan calon peraih nobel dunia,” ujar Wamen Fajar. Dari seluruh peserta nasional, 267 siswa berhasil meraih medali yang terdiri atas 44 medali emas, 89 perak, dan 134 perunggu. Provinsi DKI Jakarta tampil sebagai juara umum OSN Dikmen 2025 dengan total 79 medali (17 emas, 31 perak, dan 31 perunggu).
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berjuang hingga tahap nasional. Ia menegaskan bahwa setiap peserta OSN Dikmen adalah juara sejati, karena telah melalui proses panjang yang menumbuhkan ketekunan dan kejujuran.
Wamen Fajar juga menegaskan pentingnya integritas dan dorongan agar peserta tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga tangguh secara sosial dan emosional. Menurutnya, keuletan dan karakter merupakan faktor yang menentukan keberhasilan jangka panjang.
“Kegagalan bukan akhir dari segalanya, dan kesuksesan bukan puncak dari sebuah capaian,” ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah terus memperluas akses beasiswa dan dukungan bagi peserta OSN Dikmen untuk menempuh pendidikan tinggi, khususnya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sebagai bagian dari strategi nasional mencetak generasi unggul di era teknologi dan kecerdasan buatan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan bahwa OSN Dikmen 2025 merupakan bagian dari program Manajemen Talenta Nasional yang berfungsi mengidentifikasi, membina, dan memperkuat potensi ilmiah para murid.
Kepesertaan OSN jenjang pendidikan dasar dan menengah pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Tahun 2024 sejumlah 653.576 dan 2025 sebanyak 806.285. OSN Dikmen 2025 Tingkat Nasional di UMM diikuti oleh 540 murid terbaik dari 30 provinsi dan 1 Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang berkompetisi dalam sembilan cabang ajang, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Informatika, Kebumian, Ekonomi, dan Geografi. Tahun ini, jumlah pendaftar mencapai 262.985 murid dengan tingkat partisipasi yang meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan semakin besarnya minat generasi muda terhadap dunia sains.
Disusul oleh Provinsi Jawa Timur di posisi kedua dengan 61 medali (12 emas, 18 perak, dan 31 perunggu), dan Provinsi Banten di posisi ketiga dengan 38 medali (7 emas, 16 perak, dan 15 perunggu). Capaian ini menunjukkan semakin meratanya potensi sains di berbagai daerah, sekaligus memperlihatkan daya saing tinggi pelajar Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain kompetisi utama, tahun ini juga digelar Ekshibisi Kompetisi Kecerdasan Artifisial (EKKA) yang diikuti 30 peserta dari 14 provinsi. Dalam ajang ini, panitia menganugerahkan 2 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu, menandai langkah awal pembinaan talenta AI di lingkungan pendidikan menengah.
“Hasil OSN Dikmen 2025 menjadi dasar pembinaan lanjutan dalam persiapan ajang internasional dan penguatan basis data talenta nasional,” ucap Irene.
Sebagai tuan rumah, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nazaruddin Malik, menyampaikan kebanggaan atas kepercayaan Kemendikdasmen dalam penyelenggaraan OSN Dikmen tahun ini. Ia menegaskan komitmen UMM untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam pengembangan talenta dan sains terapan.
Nazaruddin menjelaskan bahwa universitasnya mengembangkan Direktorat Saintek serta memiliki Center of Excellence dan Center for Future, sebagai pusat kolaborasi bidang STEM dan ilmu sosial untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi pekerjaan masa depan berbasis teknologi digital.
“UMM ingin melahirkan insan paripurna yang menjadi pionir kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama. Kemajuan bangsa lahir dari kolaborasi antara bidang STEM dan ilmu sosial,” ujarnya.
Wamen Fajar menutup sambutannya dengan pesan, agar para peserta terus menumbuhkan semangat belajar dan mencintai ilmu pengetahuan tanpa kehilangan jati diri bangsa. “Adik-adik harus berkembang menjadi orang yang berwawasan global tanpa kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia,” tutupnya.*** (Penulis & Fotografer: Rayhan, Tim BPTI/Editor: Denty A., Seno H.)
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 653/sipers/A6/X/2025
Penulis: Rayhan Parady
Editor: Denty Anugrahmawaty
PaudDikdasmen
Pendidikan Vokasi
Sekolah Kejuruan
Dinas Pendidikan
Ruang Murid
Ruang Sekolah
Ruang Orang Tua
Ruang Pemerintah
Ruang Mitra
Ruang Publik
Vokasi
Sekjen
Murid Kejuruan
Sekolah Dikdasmen
Murid Dikdasmen
Mitra Dikdasmen
Orang Tua
Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi dan Sains Teknologi